Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 02 Januari 2013

Tiang Pumpung Merangin Kekurangan Guru Agama



Mahyi

BANGKO-Kekurangan guru bukan saja terjadi pada guru umum. Namun guru agama juga kekurangan di Merangin ini.
Hal itu diinformasikan pengawas kemenag Merangin, Mahyi, S kepada Koran ini, Kamis (27/12) kemarin di Kamenag Merangin.
Dikatakannya, saat ini dia menjadi pengawas untuk tujuh Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Tiang Pumpung khususnya desa Sekancing. Dari tujuh sekolah itu hanya ada dua sekolah yang belum memiliki guru agama PNS.
        ‘’Sudah lima tahun saya bertugas di Sekancing menjadi pengawas guru agama, dari tahun ke tahun selalu saja ada sekolah yang kekurangan guru khususnya guru agama,” ungkapnya.
        Dijelaskannya, untuk mengsiasati agar proses belajar mengajar tetap berjalan maka pihak sekolah menuruh tenaga honor komite yang menjadi tenaga pengajarnya. Sementara tenaga honor tersebut tidak memiliki kompetensi khusus bidang keagamaan.
        ‘’Rata-rata guru honor itu adalah guru umum. Jadi tidak kompeten mengajar bidang keagamaan,” kata Mahyi.
Saat ini, Mahyi mengatakan pihak sekolah meminta agar pemkab bisa lebih bijaksana memeratakan guru khususnya guru agama di Merangin karena jika tidak dikhawatirkan pendidikan yang didapat siswa tidak sesuai dengan kurikulum yang telah ditentukan.
‘’Mayoritas kepala sekolah ingin agar sekolah mereka lengkap gurunya. Karena akan berpengaruh pada informasi yang akan didapat siswa kelak,” tuturnya.
Sementara itu, ditempat yang sama, Kepala Kemenag Merangin, Umar Yusuf mengakui kendala kekurangan guru tersebut. Bahkan dia mengatakan bahwa kemenag sendiri telah membantu 60 orang guru agama yang ditugaskan menyebar di Merangin ini.
‘’Kita telah membantu sekitar 60 guru agama yang disebar diseluruh Merangin. Gajinya dari kita,” kata Umar.
Kedepannya, Umar mengharapkan permasalahan ini haruslah diatasi dengan memberlakukan beberapa langkah konkret dari Pemkab melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Merangin.
Salah satu solusi yang ditawarkan oleh Umar Yusuf adalah pemkab Merangin mengangkat lagi para lulusan jurusan Tarbiyah STAI maupun IAIN untuk dijadikan guru agama sesuai porsi kekurangannya.
        ‘’Angkat lagi lah lulusan Tarbiyah kita ini sebagai guru, itu solusi yang tepat,” tuturnya.
        Soal kekurangan dana, dikatakan Umar Yusuf adalah masalah klise saja. Menurutnya pihak Disdik sendiri harus tegas mengantisipasi dan mencari solusinya.
        ‘’Soal berapa persisnya kekurangan guru, saya tidak tahu datanya. Yang jelas bukan kekurangan saja, pemerataan guru juta harus menjadi prioritas agar pendidikan yang diterima siswa bisa berimbang baik itu siswa yang belajar di dalam kota hingga pelosok daerah,” tutupnya.(top)

0 komentar:

Posting Komentar