Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 28 Januari 2013

Pernyataan Kabid SMP/SM Disdik Merangin. Said Usman




Said : Siswa Tidak Disiplin dikurung Saja

SAID USMAN

BANGKO-Dinas Pendidikan (Disdik) Merangin mulai gerah dengan banyak siswa yang ketahuan bolos di jam Sekolah, Hal ini dibuktikan adanya penangkapan yang dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Untuk itu pihaknya mewacanakan ketegasan agar efek jera bisa tertanam kepada siswa bersangkutan.
        Kepala Disdik Merangin, Akhmad Bastari melalui kabid SMP/SMA, Said Usman. Senin (28/1) kemarin mengatakan, efek jera dapat berupa tindakan mengurung siswa bermasalah didalam sel tahanan.
Dia juga sempat menceritakan pengalaman selama menjabat sebagai kepala SMA 12 Merangin, yang mana pada waktu itu pihak sekolah MoU dengan Kapolres Merangin untuk memberikan sanksi pada siswa nya yang kedapatan melanggar peraturan sekolah.
‘’Kalau di skorsing itu tidak efektif dan sudah tidak boleh lagi. Soalnya lebih baik dikeluarkan dari sekolah saja. Namun dengan diberikan hukuman kurungan dipastikan siswa akan merasakan efek jeranya,” jelasnya.
Said menambahkan, penerapan peraturan ala militer itu harus melalui persertujuan orang tua siswa. Dikatakannya, jika tidak begitu maka pihak sekolah berhak mengembalikan siswa tersebut kepada orang tuanya dengan alasan tidak bisa dibina lagi.
‘’Harus ada persetujuan orang tua siswa, karena ini menyangkut moralitas siswa itu sendiri. Jangan nanti ketika guru menerapkan disiplin, orang tuanya malah menuntut sekolah. Jika tidak maka lebih baik kembalikan saja siswa itu kepada orang tuanya,” ungkapnya.
        Perlunya penerapan kedisiplinan kepada siswa dikarenakan maraknya siswa yang tidak mematuhi peraturan sekolah, bayangkan hari ini saja dia sudah dua kali dipanggil Satpol PP dikarenakan ada penangkapan siswa,
        ‘’Tadi pagi kita telah panggil beberapa orang kepala sekolah untuk diberikan pembinaan agar menertibkan siswa siswinya yang sering melanggar peraturan. Eh, siang ini dapat laporan ada lagi siswa yang tertangkap,” kata Said.
        Menurut Said, hal ini sangat mencoreng dunia pendidikan di Merangin. Namun dia juga tidak bisa menyalahkan langsung eksistensi kepala sekolah sebagai atasan yang bertanggung jawab terhadap personal sekolahnya.
        ‘’Ini tidak bisa dibiarkan lagi. Saya tadi terkejut, makanya ketika mendapat laporan adanya siswa yang tertangkap saya beserta staf langsung ke kantor Satpol PP ini,” terangnya.
Dikatakan Said, solusi permasalahan ini adalah pihak sekolah beserta wali siswa menandatangani kesepakatan yang berisi penerapan disiplin nyata. Hal itu untuk memberikan penyadaran yang berarti agar karakter siswa bisa berubah positif.
‘’Memang masa transisi membutuhkan waktu yang tidak singkat. Tapi bisa dipercepat dengan penerapan standar disiplin yang berorientasi mencitakan efek jera pada siswa kita,” pungkasnya.(top)

0 komentar:

Posting Komentar