Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 25 Januari 2013

Siswa SDN 165, Titian Teras Batang Masumai Merangin Belajar di Rumah Pelayan




p-Minim Sarana Prasana

KBM: Akibat kekurangan ruang kelas, sebagian siswa SDN 165 Titian Teras Kecamatan Batang Masumai belajar di rumah pelayan sekolah.

BANGKO-Akibat kekurangan ruangan kelas membuat puluhan siswa SDN 165 Titian Teras Kecamatan Batang Masumai, harus kehilangan hak mendapatkan pendidikan yang layak. Bahkan, agar kegiatan belajar mengajar (KBM) tetap berjalan lancar pihak sekolah terpaksa mengarahkan sebagian siswanya belajar dirumah pelayan sekolah.
Kepala SDN 165 Titian Teras Sarabiyah, kepada Koran ini mengatakan sekolah yang dipimpinya saat ini kekurangan ruang kelas.  Seharusnya sekolah membutuhkan enam ruang kelas, namun saat ini baru tersedia lima.
        ‘’Jumlah siswa kita 109 orang, yang terbagi dalam enam rombel. Sementara jumlah ruang belajar yang kita miliki hanya ada lima, maka satu rombel kita melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) di rumah pelayan sekolah,” kata Sarabiyah.
        Dia juga menerangkan bahwa kondisi sekolah nya masih banyak kekurangan. Diantaranya perpustakaan sekolah yang tidak ada, dan yang lebih menyedihkan, sekolah tersebut hingga saat ini tidak memiliki water close (WC).
        ‘’Selain ruang belajar yang kurang satu, kita juga tidak memiliki ruang perpustakaan dan WC. Untuk yang satu ini memang mempersulit aktifitas kita,” terangnya.
        Saat ini disekolah itu ada 19 guru, empat diantaranya berstatus tenaga honor sekolah. Sementara itu dari 15 guru yang PNS ada tiga yang bersertifikasi.
        ‘’Kita memiliki banyak guru PNS, namun fasilitas yang kita miliki tidak optimal. Seharusnya fisik sekolah kami ini standar dengan sekolah lainnya,” ucapnya.
        Menurut Sarabiyah, karena sarana WC tidak ada maka para siswa dan guru kerap meminjam fasilitas warga sekitar sekolah.
        ‘’Untungnya tetangga kita ini memaklumi kondisi sekolah sehingga mau dan ikhlas jika para guru maupun siswa yang sedang kebelet,” katanya lagi.
        Kedepannya Sarabiyah mengharapkan perhatian dari Dinas Pendidikan (Disdik) Merangin agar bisa mengucurkan dana bantuan ke sekolahnya. Hal itu agar standarisasi sekolah bisa sama dengan sekolah lainnya.(top)

0 komentar:

Posting Komentar