Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 22 Januari 2013

Kasus Dana BOS SDN 63 Rejosari, Pamenang (1)


4 Oktober 2012

Diduga Dana BOS SDN 63 Bocor
p-Guru Curiga Ditilap Kepala Sekolah

BANGKO-Dugaan penyelewangan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) oleh oknum kepala sekolah tidak hanya terjadi di SD Negeri 115 Bangko, yang kasusnya saat ini ditangani oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Bangko. Tapi kecurigaan penyimpangan dana yang bersumber dari APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) itu, diduga juga terjadi di SD Negeri 63, Desa Rejosari, kecamatan Pamenang.

Untuk diketahui, di SD Negeri 63 Rejo Sari, memiliki 170 an orang siswa. Berdasarkan ketentuan, dana BOS yang dihitung berdasarkan persiswa sebesar Rp. 580 Ribu pertahun. Bila demikian, maka dana BOS untuk SDN 63, lebih kurang sebesar Rp. 98 Juta pertahun. 
Tapi sayangnya, pengelolaan dana yang hampir mendekati Rp. 100 Juta pertahun itu, tidak diketahui realisasinya oleh guru dan komite sekolah. Sehingga hal ini menimbulkan kecurigaan, baik dari internal maupun dari ekstrernal sekolah.
‘’Berapa jumlah dana yang diterima, digunakan untuk apa, kami tidak tahu. Saya dan guru lainnya tidak pernah diberi tahu soal itu,” Ungkap salah seorang guru SDN 63, yang minta namanya tidak ditulis, saat dihubungi Merangin Ekspres (3/10) kemarin.
Guru lebih dari lima tahun mengajar di SD ini, mengatakan tidak ada keterbukaan dalam penggunaan dana BOS, periode April-Juni dan Juli-September 2012. Bahkan seingatnya tidak ada rapat sekolah untuk membahas penggunaan dana BOS.

Hal ini juga dibenarkan oleh guru lainnya, menurut guru satu ini, tidak ada transparansi dalam penggunaan dana BOS di SD N 63 Rejo Sari, dalam dua triwulan belakangan. Sehingga menimbulkan kecurigaan dikalangan guru dan orang tua siswa.

Pada tahun ajaran 2012-2013 saja, katanya guru baru sekali menerima ATK (Alat Tulis Kantor), itupun berupa Spidol dan Tipe-X. ‘’Untuk satu orang guru dikasih satu Spidol, satu pena, dan Satu Tipe-X itupun baru sekali selama tahun ajaran baru,” jelas guru ini lewat via Phone.

Lebih jauh dia menjelaskan, dirinya dan guru yang lain penah menanyakan tentang dana BOS kepada kepala sekolah di SD itu. Hanya saja jawaban yang mereka dapat tidak memuaskan. ‘’Alasan kepala sekolah, dana BOS sudah habis. Tapi saat ditanya habis untuk apa?, kepala sekolah selalu mengalihakan pembicaraan,” terangnya.

 Tidak hanya sebatas menyelelewengkan dana BOS, kepala sekolah yang diketahui bernama, Sudarmi itu, juga kerap mengambil kebijakan kontropersial. Salah satunya adanya rencana pungutan uang sebesar Rp. 25 Ribu, untuk siswa kelas VI. “Kata guru-guru, uang itu akan digunakan untuk biaya photo siswa kelas VI, yang akan ujian akhir tahun ini,” tambahnya.

Pernyataan itu juga dibenarkan oleh salah seorang anggota komite disekolah tersebut. Menurut bapak tiga anak ini, orang tua siswa sudah mendengar ada penyelewengan dana bos disekolah itu. ‘’Kalau masyarakat sini (Rejo Sari) sudah hampir tahu semua permasalahan ini. Cuma lebih banyak didiamkan, karena kalau mau ngadukannya juga kemana?,” ungkap pria dengan logat Jawa nya yang sedikit kental.
Sementara itu, Kepsek SD 63 Rejosari, Sudarmi, ketika dikonfirmasi melalui telephone oleh wartawan koran ini, membantah semua tuduhan yang ditujukan padanya. ‘’Tidak benar itu, saya telah mengikuti prosedur juknis BOS. Jika ada yang mengatakan saya menyelewengkan itu fitnah,” Bantahnya.

Tidak puas dengan jawaban itu, dicoba lagi dihubungi ke nomor HP nya. Namun sayangnya tidak diangkat oleh yang bersangkutan. Tapi diangkat oleh pria yang mengaku suami Sudarmi. ‘’Ibuk (ibu) lagi pergi undangan, belum tahu pulangnya jam berapa,” Tandas pria tersebut.

Terpisah Manager BOS Kabupaten Merangin, M Zubir, mengatakan penyelewengan dana BOS pelanggaran hukum dan akan mendapat sanksi dari Dinas Pendidikan Merangin. Terkait dugaan penyelewengan di SDN 63 Rejosari, dirinya mengaku belum dapat laporan.

‘’Jangan main-main dengan dana BOS, tanggung resiko jika menyelewengkan. Namun untuk SD 63 belum ada data yang masuk hingga sekarang. Saya akan memanggil UPTD nya Senin besok,” pungkasnya.(top)

0 komentar:

Posting Komentar