Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 22 Januari 2013

Pembangunan SDN 214 Lubuk Gaung III, Mubazir




Banyak Tidak dipergunakan
 
SDN 214 : Tampak Siswa SDN 214 dari kelas I hingga kelas 6 yang digabung dalam satu ruangan, sedangkan ruangan kelas lain tidak dipergunakan, sehingga bangunan di SD ini terkesan Mubazir
 
BANGKO-Hampir semua Sekolah Dasar di Kabupaten Merangin membutuhkan pembangunan dikarenakan keterbatasan ruangan, Namun pemandangan berbeda terlihat di SDN 214 Lubuk Gaung III, Kecamatan Batang Masumai. Di Sekolah ini banyak ruangan yang dibangun dinilai mubazir karena tidak dipergunakan.
        Pantauan Merangin Ekspres di SDN 214 Lubuk Gaung III ini, Terlihat ruang kelas di sekolah ini tidak dipergunakan dikarenakan jumlah siswa yang sedikit, sehingga jika kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa sekolah di gabung menjadi satu ruangan.
Salah satu guru yang dibincangi koran ini mengatakan, kejadian seperti itu biasa terjadi karena jumlah siswa yang sedikit. Bahkan guru yang lainnya hanya datang kesekolah ketika ada jam pelajaran saja.
 ‘’Jumlah siswa kita sedikit, jadi hari ini tidak ada guru lain yang datang makanya kelas satu hingga enam saya gabungkan saja, dari pada mereka tidak belajar,” katanya.
‘’Ruangan lain banyak tidak dipergunakan karena saat belajar dijadikan satu kelas saja,” tambahnya.
Pernyataan  itu memperkuat dugaan bahwa bantuan pembangunan kesekolah itu tidak tepat sasaran, karena ruang belajar lainnya tidak digunakan sama sekali.
Sementara Kepsek SDN 214 Lubuk Gaung III, Dul Bahri belum bisa dihubungi terkait permasalahan ini, Ketika dihubungi ke Nomor hanphonenya tidak ada tanggapan dari ujung telpon, dan saat koran ini mendatangi rumahnya di Desa Proyek Pelangki Dul Bahri sedang berada diluar.
Dilain tempat, Kelebihan bangunan ini menimbulkan kecemburuan dari SD lain yang berada di Kecamatan Batang Masumai, Salah seorang kepala SD di Batang Masumai yang enggan nama disebutkan mengaku kecewa dengan bantuan yang diberikan kepada SDN 214 itu karena sepengetahuannya jumlah siswa di sekolah itu hanya sedikit, sementara masih banyak sekolah yang jumlah siswanya banyak tidak dibantu.
‘’Kami juga mengirimkan proposal meminta bantuan pembangunan gedung sekolah karena masih kurang. Tapi kok malahan sekolah yang jumlah siswanya sedikit bisa mendapatkan bantuan, kami tidak,” katanya.
Dia juga mengatakan dengan diberikan bantuan ke sekolah itu maka tidak akan bermanfaat banyak. Karena jumlah penduduk disana hanya sedikit. ‘’Itu namanya menghamburkan uang Negara karena bangunan yang didirikan tidak bermanfaat banyak,” tambahnya.
Sementara itu, Kabid TK/SD Disdik Merangin, Juanda. ketika dikonfirmasi Hanya menjawab singkat.
‘’Jika memang begitu berarti kepala sekolahnya lincah,” kata Juanda.‘’Tanya sama pak Lukman saja,” tambahnya..
Kasi Pejabat Pelaksana Teknis Kerja (PPTK) Lukman ketika ditanyakan pertimbangan apa mengarahkan bantuan kepada SD 214 itu, dia malahan melempar permasalahan ke Kabid TK/SD.
‘’Saya ini bawahan dan tugas saya tergantung dengan DPA. Apa yang disuruh itulah yang saya kerjakan,” katanya seraya pamit ada keperluan mendesak.
Sementara itu Kabid Perencanaan, Rusli ketika minta pernyataannya menjawab hal tersebut telah sesuai karena yang bersangkutan telah mengajukan proposal sejak lama.
‘’Dia mengajukan proposal telah lama, jadi kita bantu,” katanya.
Rusli juga mengatakan setiap proposal yang masuk akan tetap dibantu namun harus sesuai dengan pos dana yang tersedia.
‘’Kita ingin sekolah di Merangin ini terbantu semua, namun harus bertahap,” tutupnya.
Dia juga menjelaskan bahwa jikapun bantuan pembangunan pada sekolah yang sedikit siswanya, maka diharapkan akan banyak masyarakat yang mau bersekolah disana.(top)

0 komentar:

Posting Komentar