Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 27 November 2012

Musim Hujan SD 41 Rawan Banjir

0 komentar

Jawariah
BANGKO-Memasuki musim hujan seperti saat ini, SD 41 Merangin mulai waspada. Sebab, hujan yang tak menentu ini bisa saja membuat sekolah tersebut dilanda banjir. Pasalnya, lokasi sekolah itu rendah dari tanah yang berada disekelilingnya.
Kepala SD 41, Jawariah mengatakan jika cuaca sedang hujan  maka membangkitkan kecemasan siswa dan guru karena sewaktu-waktu air bisa masuk ke sekolah.
‘’Karena tadi malam hujan, kami sempat cemas juga. Barusan saya hubungi para guru untuk mengetahui keadaan sekolah, ternyata belum sampai banjir. Namun jika nanti malam hujan saya rasa sekolah kami akan kebanjiran,” ungkap Jawariah, Selasa (27/11) kemarin.
Dijelaskannya, sekolah yang telah berdiri sejak tahun 1959 itu menjadi salah satu langganan banjir jika musim penghujan. Hal itu terjadi karena posisi sekolah yang berada di dataran rendah sehingga jika hujan maka tidak jarang sekolah itu kebanjiran.
‘’Saya sudah menjabat sebagai kepala sekolah tiga tahun. Banjir yang paling besar terjadi pada tahun 2010 lalu, itu sampai sepinggang orang dewasa,” katanya.
Menurut Jawariah, salah satu upaya mengantisipasi banjir yang kerap melanda disekolah tersebut adalah memindahkan sekolah ketempat yang lebih tinggi. Namun hal itu membutuhkan dana dan kerja keras yang cukup tinggi. Selain itu bisa juga meninggikan pondasi sekolah agar saat hujan gerimis lapangan sekolah tidak terkena banjir walaupun hanya berkisar sepuluh sentimeter saja.
‘’Solusinya saya rasa adalah memindahkan sekolah ke lahan yang baru. Namun bisa juga dengan merombak pondasi sekolah agar agar ditinggikan,” katanya.
        Dikatakan Jawariah, keadaan tersebut cukup mengganggu proses belajar mengajar disekolah karena jika hujan maka baik itu guru maupun siswa menjadi cemas.
        ‘’Yang saya takutkan adalah siswa. Kecemasan mereka ketika hujan jika dibiarkan maka bisa saja berlanjut hingga dewasa. Hasilnya kelak akan tidak baik, bahkan bisa jadi mentalnya kena,” tuturnya.
        Lebih lanjut Jawariah berharap agar pemerintah daerah Merangin melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Merangin agar bisa mengupayakan solusi yang tepat terhadap SD 41 tersebut. Karena jika permasalahan ini dibiarkan berlarut-larut maka bisa jadi sekolah yang memiliki 272 siswa dan 13 guru itu akan selalu dihantui perasaan was-was jika cuaca sedang hujan.(top)

Dinas Pendidikan Merangin belum punya program

0 komentar

Disdik Sebut Peningkatan
Mutu Pendidikan Tergantung Dana

BANGKO-Untuk merealisasikan peningkatan mutu pendidikan di Merangin sangat tergantung dengan dana yang tersedia. Sehingga program peningkatan mutu pendidikan tahun 2013 di Merangin ini belum bisa dicuatkan.
Kabid SMP/SM M Zubir mengatakan, bagaimana bisa mengatur program peningkatan mutu pendidikan sedangkan dana untuk merealisasikannya belum final.
‘’Jika ditanyakan peningkatan mutu pendidikan di Merangin tahun 2013 ini, itu belum bisa dijawab karena dananya belum final,” ungkap Zubir.
Dijelaskannya, wacana yang ingin dilaksanakan Dinas Pendidikan (Disdik) Merangin cukup banyak seperti mengadakan pelatihan guru, Bimtek, tunjangan guru, menghadirkan pembicara tingkat nasional dalam seminar pendidikan, pembangunan sarana dan prasarana sekolah, perpustakaan, laboratorium dan lainnya yang kesemuanya itu untuk memberikan kenyamanan bagi tenaga pengajar  dan juga siswa. Namun kesemua itu kembali lagi pada pendanaan yang tersedia.
‘’Soal wacana peningkatan mutu pendidikan itu bisa-bisa saja. Namun jika tidak ada dananya maka percuma saja,” katanya lagi.
Ditambahkannya, karena dana yang diisukan dirasa tidak maksimal maka pihak Disdik harus benar-benar mencermati setiap program yang akan dilaksanakan sehingga program itu dapat terealisasikan sesuai anggaran yang tersedia.
‘’Kita belum bisa mengatakan apa saja program peningkatan mutu pendidikan yang konkretnya karena belum bisa disusun. Nanti setelah final masalah pendanaannya maka akan kita informasikan,” tutup Zubir.(top)

SD 2 Bangko Bakar Kemenyan Usir Kelelawar

3 komentar

Ribuan Kelelawar Masuk Perangkap
Kepala SDN 2 Bangko menunjukkan hasil tangkapan kalelawar

BANGKO-Ribuan ekor Kelelawar yang selama empat tahun menggangu pelajar SD 2 Merangin akhirnya bisa diatasi. Pihak sekolah memusnahkan kelelawar tersebut dengan cara dibakar.
Kepala SDN 2 Bangko, Misrofa mengatakan untuk memberantas kalelawar tersebut pihaknya harus bekerja ekstra keras dan membutuhkan waktu yang cukup lama.
‘’Kita sudah lama terganggu kalelawar tersebut, disamping suaranya berisik juga bau kotorannya yang mengganggu pernafasan,” ungkap Misrofa, Selasa (27/11) kemarin.
Menurut Misrofa pihaknya telah melakukan berbagai cara untuk memberantas kalelawar tersebut. Dimulai dengan mengusir, memberikan lem, memberikan asap, dan lainnya.
‘’Bahkan kita pernah membakar kemenyan agar asapnya bisa menggangu kalelawar. Namun hasilnya tidak memuaskan,” katanya lagi.
Karena selalu merasa resah dan mengganggu maka pihak  SDN 2 Bangko membentuk tim pemusnah kalelawar yang beranggotakan empat orang. Mereka bekerja khusus pada malam hari dan waktu yang dibutuhkan hingga 19 hari.
‘’Bukannya sedikit yang kami dapatkan, untuk satu malam saja kita mendapatkan sekitar lima ratus ekor kalelawar. Coba saja kalikan dengan 19 hari, maka jumlahnya ribuan,” Ungkap Misrofa yang juga menjadi bagian dari anggota tim.
Sementara itu, Ketua tim pemberantas kalelawar, Al Rozally mengatakan untuk memberantas kelelawar tersebut dia beserta rekannya yang lain mengatur strategi.
Dia menjelaskan, strategi yang dimaksud adalah pengamatan yang dilaksanakan selama dua minggu.  Pelaksanaannya adalah mengintai kapan dan dimana saja titik-titik kalelawar tersebut keluar masuk sarang. Juga membuat perangkap yang diletakkan disetiap sudut yang terindikasi tempat aktifitas kalelawar tersebut.
‘’Kami jadi seperti main perang-perangan. Bahkan kami membuat sketsa penyergapan pada beberapa kertas,” katanya.
Ditambahkannya, untuk membuat alat perangkap dan proses perburuan membutuhkan dana yang tidak  sedikit. Hal itu dilaksanakan demi terwujudnya situasi siswa yang nyaman melaksanakan kegiatan belajar mengajar disekolah.
‘’Alhamdulillah sekarang semua kalelawar telah kita musnahkan dengan cara dibakar. Kedepannya kita akan terus manjata agar sekolah kita tidak dihinggapi kalelawar lagi,” tutupnya.(top)

PGRI Minta Pengangkatan PNS Dari Honorer

0 komentar



Tampak Ketua PGRI dan Kadisdik Merangin berjabat tangan.
BANGKO-Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Cabang Merangin meminta kepada Pemda Merangin untuk pengangkatan Guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) kedepannya mengutamakan para honorer.
        Pasalnya, selain telah berbuat banyak dan berjasa, para guru honorer juga telah teruji dalam melaksanakan tugas yang diembannya selama ini.
‘’Jumlah guru kita ini sebenarnya sudah cukup, namun soal status PNS yang masih kurang. Maka jika akan dilaksanakan pengangkatan tenaga guru PNS lebih baik yang diutamakan diangkat itu tenaga yang honorer saja,” ujar Ketua PGRI Merangin Ali Basroh saat dibincangi usai peringatan HUT PGRI, Senin (26/11) kemarin.
        Namun, untuk mewujutkan hal tersebut, tentunya semua dinas instansi terkait harus bekerja sama terutama Dinas Pendidikan (Disdik) dan BKD Merangin.
‘’PGRI hanya bisa member pandangan tentunya nanti ada bentuk kerjasamanya dengan Disdik Merangin. Sebab, bagaimanapun PGRI dan Disdik tidak bisa dipisahkan karena anggota atau personil yang ada didalamnya adalah para guru juga,” ungkapnya.
Selain menyorot masalah pengangkatan PNS, Ketua PGRI Merangin juga bertekad akan membantu Disdik Merangin dalam memajukan dunia pendidikan.
“PGRI merupakan wadah penampung segala permasalahan para guru, sedangkan Disdik Merangin merupakan tempat pelayanan administrasi para guru. Untuk itu kerjasama yang baik antara PGRI dan Disdik merangin merupakan salah satu upaya agar peningkatan kualitas guru di Merangin lebih maksimal,”sebutnya.
‘’Jika tidak ada jalinan kerjasama yang baik tentu saja akan ada ganjalan yang bisa berakibat fatal jika tidak dimusyawarahkan bersama.”
Sementara itu, Kadisdik Merangin Akhmad Bastari juga mengatakan  siap meneruskan kerjasama yang baik dengan PGRI Merangin. Hal itu agar kualitas dan dan pantauan guru lebih bisa ditingkatkan.
‘’Sebelumnya kami juga terus menjalin silaturahmi yang baik. Dan hasilnya bisa dilihat, kekompakan dan kesatuan para guru,” kata Bastari.
Dia juga mengatakan saat ini Disdik terus berbenah terutama internal kantor disdik dan para guru. Hal itu agar kualitas mutu pendidikan di Merangin bisa ditingkatkan terus.(top)