Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 13 Februari 2013

SMPN 16 Merangin, Warga Protes




Ratusan Warga Gelar Aksi Pagar Betis

Aksi : Aksi pasang Spanduk yang dipajang di pagar SMPN 16 Merangin.

BANGKO-Ratusan warga Desa Rasau menggelar aksi pagar betis di halaman SMPN 16 Merangin, Sabtu (9/2) kemarin. Aksi tersebut bertepatan dengan kunjungan Bupati Merangin, Nalim ke Desa Rasau dalam kegiatan senam bersama seluruh siswa di kawasan Kecamatan Renah Pamenang.
Aksi itu disikapi dengan penghalangan penurunan spanduk oleh Camat, Kades dan Pemkab Merangin, isi spanduk sendiri bertuliskan penolakan terhadap pergantian kepala SMPN 16 dan telah terpasang dipagar SMPN 16 sejak Selasa (5/2) lalu.
        Tokoh Masyarakat (Tomas) Desa Rasau, Muhammad ketika dikonfirmasi mengatakan aksi pagar betis tersebut merupakan bentuk solidaritas warga terhadap pergantian kepala SMPN 16 yang dinilai warga tidak objektif sehingga memicu pertanyaan besar di masyarakat.
        ‘’Ratusan warga telah berkumpul sejak pagi, namun tujuannya bukan mengikuti kegiatan senam bersama Bupati Merangin. Tetapi ingin mempertanyakan kenapa ada pelengseran Kepala SMPN 16 Merangin, sementara kinerja kepsek selama ini baik dan juga periode masa jabatan belum habis,” jelasnya.
Menurut Muhammad saat itu pihak dari pemerintah Merangin seperti camat, kades bahkan dari Pemkab sendiri meminta agar spanduk tersebut diturunkan karena dinilai mengganggu kegiatan senam. Namun warga bersikeras tidak boleh menurunkannya sebelum persoalan pergantian kepala SMPN 16 diselesaikan.
‘’Spanduk telah dipasang sejak selasa (5/2) lalu. Begitu mendengar informasi Bupati Merangin akan datang ke Desa Rasau, kita berjaga hingga pagi khawatir spanduk diturunkan. Dan pada paginya pihak pemkab meminta agar spanduk diturunkan dan warga tidak mau hingga permasalahannya segera diselesaikan,” ungkapnya.
Singkat cerita, dikatakan Muhammad setelah diadakan musyawarah singkat antara Bupati Merangin dan beberapa Tomas akhirnya spanduk diturunkan oleh tim dari Polsek Renah Pembarap dan kegiatan senam bersama dilanjutkan sementara warga langsung membubarkan diri.
‘’Kita dari Tomas digiring ke Mobil Dinas Bupati, disitu kita musyawarah dan Bupati sendiri mengatakan permasalahan ini akan langsung ditanganinya. Setelah puas kita langsung memberikan pengarahan kepada warga untuk membubarkan diri,” bebernya.
Muhammad juga menyatakan jika permasalahan tersebut tidak terpenuhi maka dia tidak bisa membendung aksi warga yang lebih besar karena permasalahan ini telah membuat warga menjadi resah.
‘’Dalam minggu ini jika belum selesai maka bisa jadi warga kompak dan melaksanakan aksi demo ke kota Bangko,” pungkasnya.(top)

0 komentar:

Posting Komentar