Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 08 Februari 2013

PGRI : Disdik Merangin Harus Profesional



Ali Basroh

BANGKO-Perombakan 80 orang kepala sekolah di Merangin tidak hanya dikeluhkan oleh kepala sekolah yang dilengser. Tapi juga membuat gerah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Merangin.
Ketua PGRI Merangin, M Ali Basroh ketika ditanyakan tanggapannya tentang perombakan kepala sekolah itu mengatakan seharusnya Dinas Pendidikan (Disdik) Merangin benar-benar menurunkan tim penilaian kinerja ke tiap kepala sekolah yang ingin diganti. Bukan berdasarkan informasi sepihak saja yang bisa jadi menguntungkan pihak-pihak tertentu.
‘’Informasi yang saya terima tidak ada tim penilaian kinerja dari Disdik Merangin,” ujar Ali, Kamis (7/2) kemarin  via telpon.
Ali Basroh menilai pelantikan Kepala sekolah tersebut tidak professional mengingat ada beberapa kejanggalan. Dijelaskannya untuk mengganti kepala sekolah seharusnya diprioritaskan yang telah hampir habis periode menjabat dan bagi kepala sekolah yang akan dilengserkan seharusnya ada pemberitahuan terlebih dahulu.
‘’Ini sudah tidak benar. Bagi saya banyak kejanggalannya,” singkatnya.
Pernyataan itu diungkapkan Ali Basroh berdasarkan pemberitaan media masa, laporan lisan dari mantan kepala sekolah dan elemen masyarakat.
Namun dikatakan Ali, sejauh ini belum ada laporan resmi dari pihak mantan kepala sekolah sehingga PGRI Merangin merasa kesulitan melakukan mediasi ke Disdik Merangin.
‘’Meskipun tidak ada laporan resmi dari mantan kepala sekolah yang telah dilengserkan, namun sebagai wadah pelindung guru di Merangin kita akan tetap meminta alasan real secara globalnya dari Disdik Merangin,” terangnya.
‘’Jika memang pergantian itu telah memenuhi prosedur maka kita harus mengikutinya,” Tambahnya.
Namun jikapun ada mediasi antara PGRI dan Disdik Merangin, Ali pesimis bisa meralat keputusan yang telah diambil itu.‘’Itukan sudah SK Bupati, maka saya rasa sulit dibatalkan,” katanya.
Ali sempat menduga pelantikan tersebut dilaksanakan untuk menguntungkan pihak tertentu. ‘’Saya jamin tidak ada unsur politik dalam pelantikan kepala sekolah kemarin itu. Namun menguntungkan pihak tertentu, itu bisa saja,” ujarnya.
Kedepannya Ali mengharapkan agar pelantikan yang dinilai tidak professional ini menjadi pembelajaran untuk pelantikan selanjutnya.
‘’Jadikan ini pembelajaran untuk pelantikan selanjutnya agar hal semacam ini tidak berlaku lagi,” tutupnya.(top)

0 komentar:

Posting Komentar