Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 13 Februari 2013

SKB Merangin Belum Maksimal



SRI KUSNAWATI

BANGKO-Eksistensi Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) di Merangin perlu ditingkatkan baik dari pelayanan isi, kualitas program tutor / pamong pengajar dan lainnya. Mengingat SKB juga berperan aktif dalam peningkatan taraf hidup masyarakat sekitarnya.
Saat ini di Merangin hanya ada satu SKB yang berdiri diatas tanah desa, Kecamatan Tabir. Namun aktifitas SKB ini dinilai masih belum maksimal.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Merangin Akhmad Bastari, melalui Kasi Pendidikan Masyarakat (Penmas) Sri Kusnawati, mengatakan program SKB yang dijalankan oleh tutor atau pamong dirasa masih belum maksimal yang berimbas pada fisik bangunan, sarana prasarana dan juga kualitas maupun kuantitas lulusan SKB.
‘’Kita memiliki 16 orang tutor atau pamong di SKB. Namun dalam perjalanannya program yang diwacanakan belum kelihatan nyata,” ungkap Sri, Selasa (12/2) kemarin di Disdik Merangin.
Padahal menurut Sri, rekrutmen Pamong Belajar di SKB tidak hanya dari sarjana Pendidikan Luar Sekolah (PLS), namun juga dari berbagai latar belakang bidang studi seperti bahasa inggris, kejuruan dan lainnya.
Dijelaskannya, tupoksi tutor adalah mengumpulkan data dengan cara turun langsung ke masyarakat. Dari situ kelak para pamong bisa menyimpulkan apa saja yang diprioritaskan masyarakat terkait dengan fungsi SKB itu sendiri.
‘’Dari pengumpulan data itu, bisa saja masyarakat memilih pelajaran dan praktik menjahit, sablon, atau mekanik dan pilihan lainnya. Dari situ kelak mana yang paling dominan maka program itulah yang harus dilaksanakan,” jelasnya.
        Kedepannya Sri mengharapkan aksi professional tutor dalam mengelola SKB di Merangin. Sri juga mengatakan dengan adanya SKB ini berbagai pihak yang mengelolanya tidak hanya memanfaatkan SKB sebagai sumber mendatangkan sejumlah dana. Namun tanggung jawab juga harus diperhatikan.(top)

0 komentar:

Posting Komentar