Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 05 Februari 2013

Disdik Merangin Didemo Siswa, Penolakan Pergantian Kepsek Meluas




LAPORAN WARTAWAN ME, ADAMI

p-Baperjakat Janji Tinjau Ulang
PROTES: Aksi protes ratusan siswa dan anggota komite SMAN 11 di Dinas Pendidikan Merangin kemarin. Mereka menolak dilengserkannya Maryulis dari kepala sekolah


BANGKO-Pasca perombakan 80 orang Kepala Sekolah (Kepsek) di Kabupeten Merangin, yang dilantik tanggal 31 Januari 2013 lalu, semakin memperuncing masalah. Siswa di sejumlah sekolah mulai menggelar aksi protes dengan keputusan tim Badan Pertimbangan Jabatan dan Pangkat (Baperjakat), yang dinilai tidak mengedapankan kepentingan pendidikan itu. Bahkan aksi protes kini kian meluas.
        Jum’at (1/2) lalu, Aksi protes  dilancarkan oleh ratusan siwa SMA N 5 Merangin. Yang menolak kepala sekolah mereka, Agus Salim, diganti dengan pejabat yang baru. Kemudian menyusul penolakan yang sama dari siwa SMA N 11 Merangin, yang meminta agar kepsek Maryulis tetap dipertahankan.
        Aksi penolakan mutasi kepala sekolah berlanjut pada Senin (4/2) kemarin. Ratusan siswa SMA N 11 dan sejumlah anggota komite sekolah, kembali mendatangi Dinas  Pendidikan (Disdik) Merangin dan Kantor Bupati Merangin. Masih dalam tuntutan yang sama, mereka menolak keputusan Bupati Merangin yang mengganti posisi Maryulis.
        Tidak hanya itu, protes juga dilancarkan oleh siswa dan anggota komite SDN 164 Pulau Tujuh, Kecamatan Pamenang Barat. Tidak tanggung tanggung, karena tidak ditetapkannya Sri Sulastri, sebagai kepala Sekolah, anggota komite menyegel SD tersebut.
Pantauan Koran ini, dalam aksi protes yang dilancarkan oleh ratusan siswa SMAN 11 dan anggota komite sekolah, kemarin, Ratusan siswa SMAN 11 Merangin beserta wali murid datang ke Dikdik Merangin sekitar pukul 11 00 WIB, Mereka datang menggunakan empat mobil Carry, Dua Dum truck dan puluhan kendaraan roda dua.
        H Sargawi (54) Wali murid salah seorang siswa SMAN 11 Merangin ini dalam orasinya mempertanyakan ke Disdik Merangin mengenai pergantian Maryulis dari jabatanya sebagai Kepsek SMAN 11 Merangin.
        Selaku wali murid dia menilai kinerja Maryulis sudah dibuktikan selama mengabdi di sekolah tersebut, dan dia merasa ada kepentingan tertentu dibalik pergantian kepsek ini dan ada keganjilan yang dirasakannya.
        ‘’Baru 9 bulan mengabdi sudah diganti padahal selama ini tidak ada kesalahan yang dilakukannya, Sejak dipimpin maryulis prestasi siswa meningkat drastis, Tapi kenapa dia diganti sepihak ada apa ini,” jelasnya.
        Koordinator Lapangan (Korlap) Candra Purnama mengatakan, Siswa SMAN 11 Merangin ini tidak ada yang menunggangi seperti tuduhan dari Dikdis Merangin, aksi ini memang berasal dari inisiatif dari siswa yang ingin mempertahankan maryulis.
        Dikatakannya, Jika pemintaan mereka tidak dikabulkan oleh Disdik Merangin maka Siswa SMAN 11 Merangin tidak akan melakukan aktifitas belajar mengajar lagi sebelum Maryulis dikembalikan ke posisinya sebagai kepsek.
        ‘’Jika permohonan kami ini  tidak dikabulkan mulai besok (Hari ini) siswa bakal mogok belajar dan perlu saya tegaskan ini murni keinginan siswa bukan dari orang lain,” jelasnya.
        Hanya saja pihak Disdik Merangin yang diwakili oleh Sekretaris Disdik Merangin, Bahari, beserta kepala bidang dan seksi tidak bisa berbuat banyak dalam mencari solusinya dikarena siswa tidak mau diajak berunding.
        ‘’Kami tidak bisa menjamin Kepsek SMAN 11 dikembalikan karena butuh proses, makanya kita tunggu mekanismenya dulu,” jelas Bahari disambut teriakan siswa dan wali murid.
        Karena tidak ada ketegasan dari Disdik Merangin, Ratusan siwa dan wali murid ini berjalan kaki menuju kantor bupati merangin, Mereka disambut oleh Peltu Sekda Merangin, Suhaibi dan Peltu Kepala BKD Merangin, Darosamin.
        Didepan kantor Bupati ini siswa kembali menggelar aksi dengan menuding Kepala Disdik tidak prefesional untuk mengganti kepsek mereka, untuk Siswa dan Wali murid meminta Bupati Merangin mengganti kepala Disdik Merangin.
        Didepan siswa dan wali murid ini, Suhaibi mengungkapkan akan berkoordinasi dengan Disdik Merangin, BKD Merangin, dan Baperjakat untuk mencari solusi terbaik dalam tuntutan siswa dan wali murid SMAN 11 Merangin.
        ‘’Beri kami waktu seminggu untuk mencari solusinya dikarenakan mekanismenya butuh waktu bukan sekejap saja, Saya minta adik-adik siswa untuk bersabar menunggu keputusan nanti,” ungkapnya.
        Sementara itu, sikap tidak senang juga ditunjukan oleh anggota komite SD Negeri 167 Pulau Tujuh, Kecamatan Pemenang Barat.  Kemarin Senin (4/2) puluhan anggota komtite menyegel ruangan sekolah. Mereka minta agar kepala sekolah SD tersebut tidak diberhentikan dari jabatannya. “Ini murni dari komite, kami sengaja menyegel sekolah ini agar pemkab bisa memperhatikannya,” ujar ketua Komite Sarwono, dihubungi wartawan melalui telephone. Sarwono mengatakan, alasan mereka menyegel sekolah itu, karena menolak kebijakan pemkab atas diberhentikan kepala sekolah di SD tersebut. Kepala sekolah sebelumnya, adalah putra daerah dimana SD itu berdiri.
“Kepala sekolah yang ada ini sudah bagus, asli warga sini. Jadi pasti dia memajukan sekolah ini. Tapi sekarang diganti oleh orang luar,” kesalnya.
“Kami juga pasang sepanduk di pintu masuk sekolah menolak kedatangan kepala sekolah yang baru,” tambahnya.
Aksi ini juga dibenarkan oleh Kades Pulau Tujuh, Didit Paidi. Dikatakannya  aksi tersebut bentuk protes wali murid karena kepala sekolah yang lama diganti.
        ‘’Memang ada penyegelan SD di desa kami ini kemungkinan pagi tadi (Kemarin) sekolah ini disegel,”  Pungkasnya.(adm)
       

0 komentar:

Posting Komentar