Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 21 Desember 2012

Pemerataan Guru Terkendala Nepotisme?



Disdik Pesimis Pemerataan Tercapai

HAJRUL

BANGKO-Keinginan Dinas Pendidikan (Disdik) Merangin mengupayakan pemerataan guru disekolah yang ada di Merangin ini  banyak menghadapi kendala. Salah satunya adalah nepotisme. Paham yang satu ini sangat membuat kacaunya program yang telah diatur.
Sekretaris Dinas Pendidikan (Sekdisdik) Merangin, Bahari melalui Kabid Matendik, Hajrul mengatakan kendala paham nepotisme itulah yang membuat benturan program pemerataan guru di Merangin sehingga kedepannya pihak Disdik sendiri merasakan kewalahan.
        ‘’Sangat sulit untuk memeratakan penempatan guru di sekolah. Karena ada beberapa hal yang tidak bisa kita abaikan,” ungkapnya Jum’at (14/12) kemarin.
        Dicontohkan Hajrul, jika ada salah satu guru khususnya wanita yang ditugaskan di daerah terpencil. Namun suaminya bertugas di wilayah perkotaan, maka guru tersebut berhak meminta pindah dengan alasan mengikuti suami. Hal ini merupakan hak mereka dan pihak Disdik pun tidak bisa menghalanginya.
        ‘’Itu salah satu contoh saja. Jika telah begitu kita mesti bagaimana,” katanya.
        Ditambahkan Hajrul, contoh yang lainnya adalah guru yang bertugas didesa tersebut menghubungi keluarganya yang pejabat di kota Bangko. Oleh pejabat tersebut berupaya untuk menolong dengan menghubungi pihak Disdik. Jika tidak ditolong maka akan ada benturan horizontal antara pihak Disdik dan Pejabat tersebut.
        ‘’Itu yang kita jauhkan, kita ini inginnya damai-damai saja,” katanya.
        Hajrul juga menegaskan, berbagai pihak yang menuding Disdik lemah dalam program pemerataan guru tersebut hanya bisa berkoar saja. Jika mereka mulai memasuki sistim maka mereka akan mengatahui betapa sulitnya merealisasikan pemerataan guru tersebut.
        ‘’Saya jamin jika mereka masuk dalam sistim ini, mereka juga akan melakukan hal yang sama. Baik dengan alasan kemanusiaan, menolong keluarga, dan lainnya,” tegas Hajrul.
        Menurut Hajrul, pihak Disdik sendiri bisa saja menunjuk dan mengatur langsung pemerataan guru tersebut. Dia menjelaskan, tiap guru didata dan langsung ditempatkan di tiap sekolah yang membutuhkan.  Proses itu dijamin Hajrul dalam satu bulan akan terlaksana. Namun ditambahkannya, program tersebut akan luntur dengan sendirinya karena pihak guru pun pasti akan keberatan dan mengajukan perpindahan lagi, baik melalui Disdik Merangin maupun langsung ke BKD.
        ‘’Kami ini terkena semacam dilemma. Walaupun kami tidak mengizinkan para guru itu pindah, tetapi jika mereka telah mengurus segala administrasinya maka guru itu akan dipindahkan juga,” tuturnya.
        Kedepannya Hajrul tetap memiliki komitmen agar pemerataan guru di Merangin ini bisa tercapai. Namun untuk itu harus melalui proses yang panjang dan dibutuhkan kerjasama yang baik antara disdik, BKD, pejabat dan lainnya agar bisa memahami dan mengerti prosedur yang harus dijalani para guru tersebut.(top) 

0 komentar:

Posting Komentar