Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 04 November 2012

SMK-SPP Merangin Pamerkan Hidroponik




PAMERAN : Dua orang siswa saat menunjukkan tanaman Hidroponik di Stan pamerang SMK SPP Bangko, Minggu (4/11) kemarin

BANGKO-SMK SPP turut eksis pada pergelaran Merangin Expo 2012 yang akan berlangsung selama seminggu kedepan. Tanaman Hidroponik yang merupakan suatu metode bercocok tanam tampa mengunakan media tanah, menjadi pilihan yang ditonjolkan pada pameran pembangunan tahun ini.
Kepala SMK SPPMA Afrizal, melalui guru Tanaman Perkebunan Arpan, mengatakan Tanaman Hidroponik merupakan suatu metode bercocok tanam tampa mengunakan media tanah, melainkan dengan mengunakan larutan mineral bernutrisi atau bahan lain yang mengandung unsure hara, seperti sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batu bata, serbuk kayu dan lain-lain sebagai pengganti media tanah.
Saat ini tanaman Hidroponik telah banyak diaplikasikan masyarakat perkotaan. Sementara untuk Kabupaten Merangin baru akan disosialisasikan.
‘’Sebenarnya golongan tanaman ini sangat bagus bagi masyarakat perkotaan karena lahan untuk menanam biasanya sempit karena bangunan yang padat. Tetapi untuk kemajuan tehnologi pertanian kita memamerkannya. Sekedar info kepada masyarakat,” ungkapnya.
Dijelaskannya, Tanaman hidroponik bisa dilakukan secara kecil-kecilan di rumah sebagai suatu hobi ataupun secara besar-besaran dengan tujuan komersial. ‘’Sekarang yang kita contohkan adalah tanaman sayur sawi. Menanam tanaman ini pada umur 10 hari setelah persemaian. Nanti kira-kira 20 hari lagi sayur ini bisa dipanen,” ungkapnya.
Sementara itu, untuk suplay air harus mengalir dan air mengandung bahan tertentu sebagai kandungannya. Namun tanaman tersebut mengandung zat kimia karena larutan didalam air tersebut bersifat non organic.
‘’Untuk sekarang kita masih menggunakan pupuk kimia. Tetapi kedepannya kita mencoba terus berinovasi agar tanaman bisa aman dikonsumsi masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, lanjutnya, untuk kabupaten Merangin sendiri antusias masyarakat terhadap tanaman ini belum terlalu tinggi karena di masih banyak lahan kosong, masyarakat masih menganggap menanam secara Hidroponik terlalu ribet.(top)

0 komentar:

Posting Komentar