Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 27 November 2012

Guru Peringati HUT PGRI, Sekolah Banyak Kosong




BANGKO-Puncak peringatan HUT PGRI ke-67 di Merangin digelar dengan meriah di lapangan KONI, Bangko. Hanya saja, meski pihak panitia telah mewarning pihak sekolah untuk tidak meliburkan siswanya, warning itu tidak diindahkan.
        Buktinya, beberapa sekolah dalam Kota Bangko tampak sepi dan tidak berpenghuni.   Pantauan Merangin Ekspres, Senin (26/11) kemarin rata-rata sekolah khususnya SD tutup.
        Sekitar pukul 09.00 WIB, SD Negeri 2 Bangko tampak ditutup. Hal yang sama juga terlihat di SMP 4 Bangko, meski pada paginya sekolah dibuka, namun sekitar pukul 09.00 WIB, siswa tidak ada lagi di sekolah.
        Salah satu siswa SMP yang ditemui mengatakan dia telah berangkat dari rumah menuju sekolah pagi-pagi. Sesampainya disekolah ternyata sulit menemui para guru. Ternyata hampir seluruh guru tidak ada disekolah karena pergi ke lapangan Koni untuk melaksanakan upacara.
        ‘’Dari pada bengong di sekolah makanya kami pulang, guru tidak ada,” katanya.
        Dia juga mengatakan pada hari itu tidak ada aktivitas upacara bendera yang semestinya dilaksanakan rutin setiap hari senin.
        ‘’Tadi pagi hujan, mungkin karena itu tidak ada upacara, tetapi gurunya juga sedikit,” tutur siswa kelas VIII SMP ini.
        Hal senada diungkapkan siswi salah satu SD di kota Bangko. Dia mengaku memang tidak berangkat kesekolah dan memilih membantu ibunya jualan manisan di toko. Hal itu dilakukannya karena hari sabtu telah diumumkan bahwa pada hari senin tidak ada aktivitas belajar mengajar.
        ‘’Kami diberitahu kalau hari senin itu libur, makanya kami tidak berangkat ke sekolah,” ungkap Dena.
Sementara itu kepala UPTD Bangko, Aswan Effendi mengatakan ada kerancuan informasi yang didapatkan para guru. Dikatakannya menurut informasi yang diterima mayoritas guru pihak PGRI menyatakan sekolah diliburkan, namun ada juga informasi bahwa Disdik Merangin melarang sekolah diliburkan.
‘’Informasinya tidak akurat, kita juga tidak tahu kebenarannya sehingga sulit menyampaikan kepada pihak guru,” tutup Aswan.(top)

0 komentar:

Posting Komentar