Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 09 November 2012

Pengawas Keluhkan Biaya Operasional


Akhmad Bastari
Bastari : Pengawas Terlalu Mengada ada
  
BANGKO-Minimnya anggaran untuk dana operasional pengawas SMP/SM di Merangin mulai dikeluhkan oleh para pengawas. Pasalnya, untuk satu orang pengawas, Dinas Pendidikan (Disdik) Merangin hanya memberikan tunjangan sebesar Rp100 ribu per bulannya.
        “Uang sebanyak itu cukup buat apa. Apalagi kalau tugas kami yang jauh dari pusat kota, untuk minyak kendaraan saja terpaksa harus mengeluarkan uang gaji pribadi,”ujar seorang pengawas SMP/SM yang tidak ingin namanya di sebut.
        Minimnya uang operasional ini, lanjut pengawas itu berbanding terbalik dengan kabupaten tetangga.”Saya dengar untuk Muara Bungo biaya operasionalnya saja sampai Rp900 ribu. Begitu juga dengan Sarolangun biayanya Rp700 ribu, mengapa kita di Merangin hanya Rp100 ribu saja?”tanyanya heran.
        Selain mengeluhkan uang operasional yang kurang, pengawas itu juga mengeluhkan denga belum seluruh oengawas diberikan kendaraan dinas.”Kendaraan dinas juga perlu bagi kami. Tapi sepertinya pihak Disdik tidak juga memperhatikan hal ini. Maksud saya, kalau penagwasi diberi pasilitas yang lengkap, secara otomatis fungsi pengawasan berjalan baik. Yang diuntungkan tentu kemajuan pendidikan dimerangin,”tukasnya.
        Adanya keluhan tersembunyi dari pengawas tersebut ditanggapi dingin oleh Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Merangin, Ahmad Bastari.
        Menurutnya keluhan pengawas yang mengatakan minimnya biaya transportasi jika mereka harus mengawas ke daerah pelosok, terlalu mengada-ada.
        ‘’Tugasnya sudah tahu kok, apa lagi kendalanya,” ujar Bastari, Jum’at (9/11) dikantor Disdik Merangin.
        Dijelaskannya, tugas utama pengawas adalah mengawasi sekolah dalam cakupan wilayah yang dipegangnya. Tidak ada perbandingan antara wilayah yang dekat maupun yang sulit terjangkau. Sedangkan soal biaya operasional sudah termasuk dalam gaji yang diterima pengawas selama ini.
        ‘’Pengawas itu digaji untuk mengawasi. Biaya operasional ya dari gaji itu sendiri,” katanya lantang.
        Terkait adanya perbandingan dbiaya dari kabupaten tetangga, Bastari mengatakan hal tersebut hanya issu saja.
        ‘’Soal tunjangan operasional kabupaten Bungo atau Sarolangun yang banyak itu hanya isu saja. Jika memang benar tunjukkan saja DIPA nya kesini. Isu tersebut juga sama dengan tunjangan sertifikasi guru yang kabarnya di kabupaten lain sudah cair semua. Padahal mereka sama saja dengan kita,” jelasnya.
        Kedepannya Bastari mengharap pangawas SMP/SM sederajat dapat melaksanakan tugas seprofesional mungkin tanpa banyak menuntut hal-hal yang mengada-ada. Bahkan dia sempat mengatakan bahwa dia sendiri saat ini tidak menggunakan mobil dinas karena keterbatasan anggaran.
        ‘’Saya saja pake mobil pribadi. Pengawas juga mesti begitu, kan tugas mereka seperti itu,” tutupnya.(top)

0 komentar:

Posting Komentar