Mesum, Oknum
Guru SMA 6 Digrebek
p-Saat Berduaan dengan
Pria Lain
BANGKO-Dunia
pendidikan Kabupaten Merangin kembali tercoreng. Kali ini akibat ulah oknum
guru SMA Negeri 6 Merangin, RD (43) yang ditangkap warga saat berduaan dengan
selingkuhannya, di Desa Mentawak, Kecamatan Nalo Tantan, Sabtu (26/1) sekitar
pukul 03.00 WIB.
Guru berstatus Pegawai Negeri Sipil
(PNS) dan mengajar bidang study Ekonomi di SMAN 6 ini, dikabarkan sudah sering
berbuat tidak senonoh dengan orang yang bukan suaminya. Bahkan informasi dari
sumber Koran ini, RD sudah lima kali ditangkap warga karena diduga berbuat
mesum. Namun kejadian itu tidak dipublikasikan, dan diselesaikan secara adat.
Belum ada informasi jelas mengenai
kronologis penggrebekan RD kali ini. Sejumlah pihak yang dicoba dimintai
koementarnya, memilih mengaku tidak tahu. Namun informasi sementara yang
didapat Koran ini, saat ditangkap RD kedapatan sedang berduaan dengan pria
lain, disekitar Desa Mentawak, sekitar Pukul 03.WIB dini hari. Namun setelah
ditangkap lagi lagi kasus ini didiamkan. RD hanya diproses secara adat di
Kawasan Kecamatan Tabir Lintas.
‘’Sudah lima kali dia (RD) itu ditangkap.
Cuma orang dak mau ngomong saja. Karena ada pihak yang melindunginya. Bahkan
kejadian ini juga sudah diketahui oleh kepala sekolah SMA 6 (Abdul Gafar),”
kata Sumber Koran ini, Minggu (27/1).
Kepala SMAN 6 Merangin, Abdul Gafar,
saat dihubungi, membenarkan adanya penangkapan terhadap oknum guru SMAN 6.
Hanya saja dia mengaku tidak mengetahui pasti kronoligisnya. ‘’Saya sudah dapat
informasinya, Cuma masih sebagai informasi saja. Apakah iya atau tidak itu saya
belum tahu pasti,” Kata Abdul Gapar, melalui sambungan telephone.
Diakui Abdul Gafar, kejadian ini telah
mencoreng nama baik sekolah yang dipimpinnya. Untuk itu dia akan melakukan
proses penyelidikan. Bila nanti terbukti maka Ia berharap agar RD dipindahkan
dari SMAN 6.
‘’Saya juga minta agar dia (RD) tidak
lagi mengajar di SMA 6,” Katanya. Sementara untuk proses penyelidikan pihak
sekolah juga telah membentuk tim khusus.
Atrismen Guru SMA N 6 Merangin, yang
ditugaskan untuk mencari kebenaran dari informasi penangkapan RD, mengaku
sangat kesulitan. Karena sejumlah pihak yang diduga mengetahui proses
penangkapan, memilih menolak untuk berkomentar. ‘’Informasi validnya kami belum
tahu, Cuma kabarnya proses penyelesaian secara adat sudah dilakukan di daerah
Tambang Baru. Tapi saat saya Tanya ke situ, orang sana mengaku tidak tau,” kata
Atrismen.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik)
Merangin, Akhmad Bastari, melalui Kabid SMP/SM, Said Usman, mengaku sudah
mendapatkan informasi penangkapan RD. Ia juga sangat menyesalkan tindakan oknum
guru SMAN 6 tersebut. ‘’Kabarnya memang sudah berulang kali dia (RD) ditangkap.
Ini ada prilaku guru yang tidak patut dicontoh,” Kata Said Usman.
Said Usman juga mengaku tindakan RD
telah mencoreng dunia pendidikan. Maka dari itu Disdik Merangin akan menyelidiki
kejadian ini lebih jauh. Bila terbukti, maka sanksi berat sudah menanti RD.
‘’Kita akan panggil guru yang bersangkutan. Ini tidak bisa didiamkan, Karena
tindakannya sangat mencoreng dunia pendidikan,” pungkasnya.(adm/top)
sungguh memalukan....
BalasHapussalam blogger bg topan.
[Angga yg di jep dulu :)]