Banyak Tidak
dipergunakan
SDN 214 : Tampak Siswa SDN 214 dari kelas I hingga kelas 6 yang digabung dalam satu ruangan, sedangkan ruangan kelas lain tidak dipergunakan, sehingga bangunan di SD ini terkesan Mubazir |
BANGKO-Hampir semua Sekolah
Dasar di Kabupaten Merangin membutuhkan pembangunan dikarenakan keterbatasan
ruangan, Namun pemandangan berbeda terlihat di SDN 214 Lubuk Gaung III,
Kecamatan Batang Masumai. Di Sekolah ini banyak ruangan yang dibangun dinilai
mubazir karena tidak dipergunakan.
Pantauan Merangin Ekspres di SDN 214 Lubuk Gaung III ini, Terlihat ruang
kelas di sekolah ini tidak dipergunakan dikarenakan jumlah siswa yang sedikit,
sehingga jika kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa sekolah di gabung menjadi
satu ruangan.
Salah satu guru yang dibincangi koran ini
mengatakan, kejadian seperti itu biasa terjadi karena jumlah siswa yang
sedikit. Bahkan guru yang lainnya hanya datang kesekolah ketika ada jam
pelajaran saja.
‘’Jumlah
siswa kita sedikit, jadi hari ini tidak ada guru lain yang datang makanya kelas
satu hingga enam saya gabungkan saja, dari pada mereka tidak belajar,” katanya.
‘’Ruangan lain banyak tidak dipergunakan
karena saat belajar dijadikan satu kelas saja,” tambahnya.
Pernyataan itu memperkuat dugaan bahwa bantuan
pembangunan kesekolah itu tidak tepat sasaran, karena ruang belajar lainnya
tidak digunakan sama sekali.
Sementara Kepsek SDN 214 Lubuk Gaung
III, Dul Bahri belum bisa dihubungi terkait permasalahan ini, Ketika dihubungi
ke Nomor hanphonenya tidak ada tanggapan dari ujung telpon, dan saat koran ini
mendatangi rumahnya di Desa Proyek Pelangki Dul Bahri sedang berada diluar.
Dilain tempat, Kelebihan bangunan ini
menimbulkan kecemburuan dari SD lain yang berada di Kecamatan Batang Masumai,
Salah seorang kepala SD di Batang Masumai yang enggan nama disebutkan mengaku
kecewa dengan bantuan yang diberikan kepada SDN 214 itu karena sepengetahuannya
jumlah siswa di sekolah itu hanya sedikit, sementara masih banyak sekolah yang
jumlah siswanya banyak tidak dibantu.
‘’Kami juga mengirimkan proposal meminta
bantuan pembangunan gedung sekolah karena masih kurang. Tapi kok malahan
sekolah yang jumlah siswanya sedikit bisa mendapatkan bantuan, kami tidak,”
katanya.
Dia juga mengatakan dengan diberikan
bantuan ke sekolah itu maka tidak akan bermanfaat banyak. Karena jumlah
penduduk disana hanya sedikit. ‘’Itu namanya menghamburkan uang Negara karena
bangunan yang didirikan tidak bermanfaat banyak,” tambahnya.
Sementara itu, Kabid TK/SD Disdik
Merangin, Juanda. ketika dikonfirmasi Hanya menjawab singkat.
‘’Jika memang begitu berarti kepala sekolahnya
lincah,” kata Juanda.‘’Tanya sama pak Lukman saja,” tambahnya..
Kasi Pejabat Pelaksana Teknis Kerja
(PPTK) Lukman ketika ditanyakan pertimbangan apa mengarahkan bantuan kepada SD
214 itu, dia malahan melempar permasalahan ke Kabid TK/SD.
‘’Saya ini bawahan dan tugas saya tergantung
dengan DPA. Apa yang disuruh itulah yang saya kerjakan,” katanya seraya pamit
ada keperluan mendesak.
Sementara itu Kabid Perencanaan, Rusli
ketika minta pernyataannya menjawab hal tersebut telah sesuai karena yang
bersangkutan telah mengajukan proposal sejak lama.
‘’Dia mengajukan proposal telah lama,
jadi kita bantu,” katanya.
Rusli juga mengatakan setiap proposal
yang masuk akan tetap dibantu namun harus sesuai dengan pos dana yang tersedia.
‘’Kita ingin sekolah di Merangin ini
terbantu semua, namun harus bertahap,” tutupnya.
Dia juga menjelaskan bahwa jikapun
bantuan pembangunan pada sekolah yang sedikit siswanya, maka diharapkan akan
banyak masyarakat yang mau bersekolah disana.(top)
0 komentar:
Posting Komentar