ZET HERMAN |
BANGKO-Pembagian raport
pada Selasa (18/6) kemarin di SMKN 2 Merangin tercatat sebanyak 31 orang siswa dari
berbagai jurusan disekolah itu dinyatakan tidak naik kelas.
Kepala SMK 2, Zet Herman mengatakan
siswa yang tidak naik kelas tersebut tidak bisa ditolong lagi karena banyak
pelanggaran yang telah mereka lakukan selama disekolah. ‘’Ada 31 orang siswa yang tidak naik
kelas, mereka memang tidak bisa dipertimbangkan lagi,” katanya.
Dijelaskannya kesalahan fatal yang
dilakukan siswa adalah tidak mengikuti jam pelajaran sebagaimana mestinya
sehingga berimbas pada nilai raport yang diperoleh siswa tersebut. ‘’Ada juga beberapa orang siswa yang
memang tidak pernah masuk jam belajar. Mereka hanya masuk sekolah saat ujian
semester dan ujian kenaikan kelas,” tuturnya.
Atas permasalahan itu dituturkan Zet, wajar bila wali kelas maupun guru lainnya
tidak bisa mempertahankan siswa tersebut saat rapat kenaikan kelas. ‘’Dan lagi
jika dipaksakan maka akan ada semacam pembohongan publik,” tambah Zet.
Zet mengatakan dirinya tidak ingin siswa
SMK 2 tidak memiliki ilmu pendidikan dan Skill yang memadai saat lulus dari
sekolah. Untuk itu bagi siswa yang memang tidak memiliki ilmu pendidikan yang
sesuai diharapkan maka harus mengulang lagi pendidikan disekolah itu sehingga
ketika lulus dari SMK siswa tersebut bisa menunjukkan keahliannya ditengah
masyarakat luas.
‘’Percuma naik kelas ataupun lulus namun
skill atau otaknya tidak bisa dipakai. Itu sama saja kami menjerumuskan siswa
kami ke dalam jurang. Kami tidak mau hal itu,” tegasnya.
Dia menambahkan, ‘’ Harus ada perubahan
demi peningkatan mutu pendidikan di sekolah ini. Belajar dari pengalaman jika
kami memaksakan siswa naik kelas semua maka imbasnya adalah para guru menjadi
tidak berwibawa dimata siswa. Sementara siswa yang bermasalah tetap mereka
mereka itu juga,”pungkasnya.(top)
0 komentar:
Posting Komentar