Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 27 Juni 2013

TA 2013/2014 , SMAN 6 Merangin Akan Buang Satu Lokal


EVALUASI : Dua orang guru SMAN 6 Saat Mengevaluasi Hasil Jawaban Tes PSB.

BANGKO-Tes seleksi Penerimaan Siswa Baru (PSB) tahun ajaran 2013/2014 di Merangin diikuti oleh ribuan siswa SMP dan SMA. Tidak terkecuali di SMAN 6 Merangin yang terletak di kecamatan Nalo Tantan.
Kepala SMAN 6 Merangin, Abdul Gafar mengatakan ada 255 orang siswa baru yang mengikuti tes disekolahnya. Sementara pihak sekolah hanya menyediakan jumlah kursi sebanyak 224 untuk mengisi tujuh ruang kelas.

‘’Sebenarnya kami menyediakan delapan ruang kelas. Tiap kelas berisi maksimal 32 orang siswa. Namun dari delapan kelas itu ada satu kelas yang dikhususkan bagi siswa baru jalur prestasi,” katanya, Kamis (27/6) kemarin.
Dia menjelaskan total keseluruhan kuota kursi yang dipersiapkan pihak sekolah adalah 256 orang siswa baru untuk mengisi delapan kelas tersebut. Namun karena satu kelas diperuntukkan bagi jalur prestasi maka ada dari delapan kelas berkurang menjadi tujuh kelas.
‘’Jalur prestasi siswa nya sudah ada. Jadi dari 255 orang siswa baru yang mengikuti tes seleksi PSB pada hari ini (kemarin,red) akan ada 31 orang siswa atau satu lokal yang tidak bisa kami terima karena keterbatasan ruang kelas,” tuturnya.
Ketika ditanyakan adakah kemungkinan siswa baru yang tidak lulus itu masih bisa diterima pihak sekolah dengan solusi membayar uang bangku sendiri, Abdul Gafar menepisnya. Menurutnya jika hal itu terjadi maka akan berimbas pada kualitas ilmu pendidikan yang akan diterima siswa.
‘’Kami patuhi maksimal 32 orang siswa dalam satu kelas. Angka itu merupakan standar proses kegiatan belajar mengajar (KBM). Jika terlalu banyak maka dikhawatirkan proses KBM nya tidak maksimal,” ujarnya.
Sementara itu bagi siswa yang tidak lulus seleksi di SMAN 6, Abdul Gafar menyatakan pihaknya akan mengarahkan siswa tersebut ke sekolah lainnya. ‘’Bukan bermaksud menganggap sekolah lain itu sekolah buangan. Tapi kami akan mengarahkan siswa yang tidak lulus sesegara mungkin mendaftarkan diri disekolah lainnya,” ungkapnya.
Gafar juga menginformasikan evaluasi hasil tes seleksi PSB berlangsung objektif. Yang mana guru tidak diperkenankan melihat atau membaca nama siswa peserta seleksi. Hal itu untuk menghindari terjadinya praktik nepotisme atau dugaan lain yang negatif.‘’Penilaian berlangsung objektif sesuai dengan jawaban yang ada diberkas lembar tes peserta. Para guru dilarang keras merekayasa nilai peserta,” pungkasnya.(top)
 

0 komentar:

Posting Komentar