Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 29 April 2013

24 Siswa dua PKBM di Merangin Tidak Ikut UN



UJIAN : Peserta Ujian Paket B di Kecamatan Batang Masumai

BANGKO-Sebanyak 24 Siswa dua Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Kecamatan Batang Masumai (Batam) tidak mengikuti Ujian Nasional (UN), Pasalnya, Dari Daftar Nama Tetap (DNT) yang disediakan untuk PKBM Masumai sakti berjumlah 22 orang dan PKBM Tantan Batuan 21 orang.
Didalam pelaksanaan UN, PKBM Masumai sakti diikuti 9 orang peserta sementara PKBM Tantan Batuah diikuti 10 peserta. Saidina mengaku jumlah tersebut tidak sesuai dengan DNT peserta ujian paket yang telah ditetapkan pusat.
Ketua Pelaksana ujian Paket B, Saidina Umar mengatakan pelaksanaan ujian paket B di kawasannya diikuti dua PKBM yakni PKBM Masumai Sakti Kecamatan Batang Masumai dan PKBM Tantan Batuah Kecamatan Nalo Tantan.
‘’Ada dua PKBM gabung ikuti ujian paket B disini dan jumlah DNT yang telah ditetapkan oleh pusat, PKBM Masumai Sakti berjumlah 22 orang dan PKBM Tantan Batuah 21 orang sehingga jumlahnya 43 orang peserta. Namun yang hadir hanya 19 orang peserta,”  tuturnya.
Dikatakannya, pihak PKBM dan panitia penyelenggara telah berupaya mendatangi peserta untuk mau mengikuti ujian paket B tersebut. Namun tidak diindahkan.
‘’Kita telah himbau bahkan kami susul ke rumah mereka untuk mau mengikuti ujian ini. Tapi memang mereka tidak mau dengan alasan bermacam-macam, jadi kita tidak bisa berbuat banyak,” tambahnya.
Berkaitan dengan sistim dan berkas ujian yang sama dengan umum yakni 20 paket soal ditambah pengawasan ketat. dia mengaku cukup khawatir dengan tingkat kelulusan peserta. Pasalnya, Saidina yang juga menjabat sebagai ketua PKBM Masumai Sakti ini mengatakan kesiapan peserta dalam menghadapi ujian dengan sistim semacam ini masih minim.
Diungkapkannya, seharusnya ada perbedaan antara ujian umum (Sekolah) dengan ujian paket B karena durasi kegiatan belajar mengajar diantara keduanya cukup jauh berbeda.
‘’Jika sekolah umum pelaksanaan belajar mengajarnya masuk tiap hari, namun kami belajarnya hanya dua kali seminggu,” ungkapnya.
Sementara itu, perwakilan PKBM Tantan Batuah, Sarbaini juga mengatakan hal senada. Menurutnya dengan sistim ujian itu akan mempersulit kelulusan peserta.
‘’Kita pesimis peserta banyak yang lulus. Tapi harapan kita tentu saja peserta lulus semuanya,” pungkas Sarbaini.(top)

0 komentar:

Posting Komentar