Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 14 Maret 2013

Pengawas Diminta Turun Ke Sekolah




BANGKO-Dinas Pendidikan (Disdik) Merangin menghimbau kepada seluruh pengawas melalui Unit Pelaksana Tekhnis Daerah (UPTD) Pendidikan di tiap kecamatan rutin melaksanakan turun langsung kesekolah.
Kepala Disdik Merangin, Akhmad Bastari Melalui kabid program, Hajrul mengatakan untuk mengantisipasi tindakan kepala sekolah yang nakal tersebut maka pengawas harus benar-benar melaksanakan tugasnya dengan turun ke sekolah memantau perkembangan maupun isi dari sekolah tersebut.
‘’Lucu rasanya jika pengawas maupun UPTD tidak tahu jumlah siswa, aktifitas kegiatan, keluhan atau apapun disekolah yang berangkutan,” kata Hajrul.
Dijelaskannya, dengan turunnya pengawas ke sekolah maka dapat dipastikan segala kendala maupun persoalan internal disekolah dapat ditemukan solusinya. Baik menyangkut keuangan, peningkatan mutu pendidikan, minimnya sarana dan prasarana dan lainnya.
‘’Itulah gunanya ada pengawas sekolah sebagai perpanjangan tangan Disdik Kabupaten untuk memantau dan melaporkan ke kami melalui UPTD yang bersangkutan,” terangnya.
Hajrul juga mengatakan jika ditemukan kejanggalan disekolah maka sebaiknya pengawas harus sigap menyikapinya dengan mengumpulkan internal sekolah atau melibatkan UPTD sehingga permasalahan dapat cepat diselesaikan. ‘’Jangan pula pengawas menutupi permasalahan disekolah. Atau mengambil keuntungan dari permasalahan tersebut, itu tidak baik,” tuturnya.
Terkait dengan kasus SDN 216 yang ketahuan menggelembungkan jumlah siswanya itu, Hajrul menuding pengawas dan UPTD lemah dalam pengawasan sehingga data yang tidak benar bisa lolos dan terkirim ke pusat.
‘’Bisa jadi pengawasnya tidak turun ke sekolah sehingga terjadi permasalah seperti itu. Kami harap kedepannya seluruh pegawai Disdik melaksanakan tugas dengan disiplin,” tegasnya.
Sementara itu, manager dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Disdik Merangin, Amiruddin juga mengomentari hal yang sama. Dikatakannya jika saja pengawas melaksanakan tugas dengan baik dan professional maka dapat dipastikan kejadian seperti penggelembungan siswa tidak akan pernah terjadi.‘’Saya harap kejadian serupa tidak terjadi lagi,” singkat Amiruddin. (top)

0 komentar:

Posting Komentar