 | |
| M Khotib |
BANGKO-Banyaknya siswa di Sekolah Dasar (SD) 42 Desa Rantau Alai membuat sekolah ini kewalahan. Pasalnya, dengan 146 lebih siswa yang ada, sekolah ini hanya memiliki enam ruangan belajar, itu sudah termasuk ruangan kantor dan guru.
Kepala SDN 42 M Khotip, saat dikonfirmasi mengatakan, kekurangan ruang belajar tersebut memaksa pihak sekolah untuk mengunakan ruang guru sebagai ruangan kelas.
‘’Kami masih kekurangan satu ruangan lagi,” ungkap Khotip.
Dijelaskannya, karena satu ruang digunakan sebagai kantor, maka ruangan yang tersisa tinggal lima, pihak sekolah terpaksa membuat jadwal siswa kelas II belajar pada siang hari.
‘’Khusus siswa kelas II belajar masuk sekolah pada siang hari,” tukasnya.
Namun di bulan Ramadhan ini kendala tersebut telah teratasi, pasalnya siswa kelas satu dan dua tidak masuk sekolah. ‘’Jika nanti mereka masuk sekolah maka kendala kekurangan kelas akan terulang lagi,” imbuhnya.
Kekurangan ruangan itu kerap disampaikan pihak sekolah kepada Disdik Merangin dengan mengajukan usulan penambahan bangunan fisik sekolah, namun hingga saat ini belum ada respon positif dari Disdik Merangin tersebut.
‘’Saya sudah sembilan tahun bertugas disini, dan dua tahun lalu saya telah mengajukan usulan tambahan bangunan namun belum ada kepastiannya. Bahkan saya pernah mengundang pihak Disdik Merangin, dan dia berjanji akan menjadi media kami dan Disdik. Namun keburu dia sudah pindah jadi hingga saat ini kami belum mendapatkan gedung tambahan,” ceritanya.
‘’Sebagai pimpinan sekolah, saya merasa telah cukup berusaha mendapatkan bantuan,” tambahnya
Khotip mengharapkan pihak Disdik Merangin bisa memasukkan sekolahnya kedalam data rencana pembangunan fisik untuk sekolah tersebut. Hal itu agar kedepannya sekolah ini bisa mendisiplinkan siswa dengan memasukkan siswa serentak pada pagi hari. (top)
0 komentar:
Posting Komentar