Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 02 Juli 2013

Ngatijo: Tes Seleksi PSB Tidak Ada Pengaruhnya TA 2013/2014



NGATIJO
BANGKO-Tes seleksi Penerimaan Siswa Baru  (PSB) merupakan upaya pihak sekolah membendung ledakan jumlah siswa disekolah tersebut karena adanya batasan kuota kursi dan ruang kelas yang dimiliki sekolah.
Bagi sekolah yang antusias siswa mendaftar tinggi, pada saat pengumuman hasil seleksi biasanya mereka tidak akan menerima beberapa orang siswa karena keterbatasan sarana tersebut dan mengarahkan siswa yang tidak terjaring itu mendaftar disekolah lainnya sehingga pemerataan siswa bisa terjadi.

Namun pengumuman hasil tes seleksi PSB yang dilaksanakan pada sabtu, (29/6) lalu ternyata tidak dirasakan pengaruhnya bagi sekolah yang selama ini memiliki jumlah siswa yang minim. Salah satunya SMAN 7 Merangin,    Pasalnya pasca pengumuman, jumlah siswa yang mendaftar disekolah itu tidak bertambah.
Kepala SMAN 7, Ngatijo mengatakan pihaknya juga menyelenggarakan tes seleksi PSB. Namun dari 90 orang siswa yang mendaftar ada 10 orang siswa tidak mengikuti seleksi yang ditenggarai mereka juga mengikuti seleksi di sekolah yang lain. Sehingga saat ini angka calon siswa di SMAN 7 tersebut hanya ada 80 orang siswa baru.
‘’Jumlah siswa baru kami hanya ada 80 orang dan dibulatkan menjadi tiga kelas. Padahal sebelumnya kami mematok kuota untuk lima kelas atau 160 orang siswa,” katanya.
Dia mengatakan, pasca pengumuman seleksi PSB, pihaknya mengharapkan ada tambahan jumlah siswa yang mendaftar disekolah yang terletak di Talang Kawo itu. Harapan itu berdasarkan informasi yang diketahuinya bahwa ada beberapa sekolah yang kelebihan siswa baru. Namun hingga satu hari saat pendaftaran ulang belum ada siswa baru yang mendaftar.
‘’Tidak ada peningkatan siswa yang mendaftar disekolah kami pasca pengumuman PSB. Jadi siswa yang saat ini telah menjadi siswa kami adalah pendaftar murni, bukan siswa yang tidak lulus seleksi PSB dari sekolah lainnya” katanya.
Menurut Ngatijo ada dua opsi yang mungkin dilakukan siswa yang tidak terjaring tes PSB disekolah favorit. Yang pertama siswa mengarah pada sekolah lainnya karena saat ini telah beroperasi beberapa sekolah baru di Merangin. Dan yang kedua adalah indikasi main mata bagi siswa dan pihak sekolah favorit sehingga dengan alasan bagaimanapun juga akhirnya siswa yang tidak lulus seleksi PSB bisa juga diterima disekolah yang bersangkutan.
‘’Jika siswa yang tidak lulus seleksi PSB itu mengarah kesekolah lainnya itu tidak jadi masalah. Yang kita jengkelkan adalah pihak sekolah masih menerima siswa dengan cara main belakang atau lebih dikenal dengan istilah membeli kursi. Selain menyakitkan bagi kami, juga imbasnya jumlah siswa dalam satu kelas tidak akan mengikuti ketentuan yang berlaku yakni 32 orang maksimal dalam satu kelas,” pungkasnya.(top)

0 komentar:

Posting Komentar