BANGKO-Karena listrik
di Desa Muara Maderas Kecamatan Jangkat dimana SMAN 9 Berdiri berasal dari
PLTA, maka aktifitas administrasi maupun praktek di sekolah itu kerap mengalami
kesulitan. Pasalnya listrik dari PLTA hanya hidup pada malam hari.
Kepala SMAN 9 Merangin, Samsul Akhyar
mengatakan untuk siswa praktek maupun administrasi pihak sekolah telah
menyediakan diesel 5000 watt. Namun agar tidak merugi ketika menyalakan diesel
tersebut maka seluruh computer di laboratorium harus dioperasikan. Hal itu mengingat
biaya pembangkit diesel tersebut sama saja meskipun hanya satu computer yang dioperasikan.
‘’Biaya minyak dieselnya sama jika kita
operasikan satu atau lebih computer. Jadi kami mencari jadwal tetap jika ingin
praktek di laboratorium sekolah,” katanya.
Saat ini disekolah itu memiliki 20 unit
computer yang dikhususkan untuk laboratorium sekolah. Sementara untuk masalah
administrasi kantor telah disediakan beberapa unit laptop.
‘’Yang jelas kegunaan diesel tersebut
dikhususkan bagi pengguna laboratorium, sementara masalah administrasi sekolah
kita menggunakan laptop yang batrenya selalu penuh terisi,” Tutur Samsul Akhyar
yang mengaku telah tiga tahun lebih menjabat di SMAN 9 itu.
Saat ini disekolah itu ada 195 siswa
dibimbing oleh 21 orang guru. Semua proses kegiatan belajar mengajar (KBM)
berjalan sebagaimana mestinya. Namun keluhan yang terus merekat adalah minimnya
sarana pasokan listrik karena aktifitas KBM pada siang hari.
‘’Kita harapkan agar kedepannya daerah
kita cepat mendapat pasokan listrik sehingga baik siang maupun malam aktifitas
sekolah maupun perkantoran dapat berlangsung tanpa ada gangguan,” pungkas
Akhyar.(top)
0 komentar:
Posting Komentar