Diduga Satu
Kepsek Dipungut Rp 5 Juta
BANGKO-Permasalahan pelantikan Kepala Sekolah (Kepsek) kembali mencuat, Kali ini bukan adanya penolakan dari Siswa namun sejumlah Kepsek mengaku menyetor sejumlah uang untuk memuluskan menjadi Kepsek di saat pelantikan beberapa waktu lalu.
BANGKO-Permasalahan pelantikan Kepala Sekolah (Kepsek) kembali mencuat, Kali ini bukan adanya penolakan dari Siswa namun sejumlah Kepsek mengaku menyetor sejumlah uang untuk memuluskan menjadi Kepsek di saat pelantikan beberapa waktu lalu.
Demikian disampaikan salah seorang guru di Salah satu sekolah di Kota Bangko, Dia mengakui disaat sebelum pelantikan memberikan sejumlah uang kepada UPTD dikarenakan penyambung dia dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Merangin agar mendapat jabatan Kepsek SD. Hanya saja disaat pelantikan, Namanya tidak termasuk dari 80 Kepsek yang dilantik, sehingga dia dan beberapa rekannya meminta kepada UPTD untuk mengembalikan uang yang sudah diberikan.
‘’Uangnya sebanyak Rp.5 juta, untuk biaya administrasi. Karena pada pelantikan nama saya tidak disebut maka uang itu dikembalikan lagi kepada saya. Durasi waktu pengembalian lebih kurang dua minggu,” kata salah seorang guru SD yang enggan dituliskan namanya beberapa waktu lalu.
Dia mengatakan, Selain dirinya ada enam orang guru yang memberikan sejumlah uang kepada UPTD Bangko dan ternyata semuanya tidak satupun yang lolos menjadi Kepsek di pelantikan itu. Namun demikian, Dia tidak mengetahui kemana uang yang diserahkan, Yang jelas dia mengetahui penggunaan uang itu untuk administrasi dan berkas sebagai persyaratan untuk menjadi Kepsek.
‘’Yang jelas saya berurusan dengan UPTD,
kemana lagi perjalanan uang itu saya tidak tahu,” singkatnya.
Penyerahan sejumlah uang kepada UPTD Kecamatan Bangko ini tidak dibantah oleh Kepala UPTD Pendidikan Bangko, Aswan Effendi, Namun dia mengakui jumlah yang dituding oleh Kepsek itu tidak benar.
Penyerahan sejumlah uang kepada UPTD Kecamatan Bangko ini tidak dibantah oleh Kepala UPTD Pendidikan Bangko, Aswan Effendi, Namun dia mengakui jumlah yang dituding oleh Kepsek itu tidak benar.
Dia mengatakan, Saat ini semunya sudah
dikembalikan kepada guru yang memberikan sejumlah uang itu, dan dia menegaskan
jumlah yang memberikan uang kepadanya hanya tujuh orang saja. ‘’Saya
menerima Rp.3 juta dan saya kembalikan sebanyak itu juga,” ungkapnya.
Dijelaskannya, Perjalan uang yang
diberikan oleh guru tersebut diperuntukan untuk pengurusan administrasi untuk
menjadi Kepsek, Akan tetapi dikarenakan tidak lolos maka dana itu dikembali
lagi.
Aswan menyebutkan, Aliran dana itu diberikan kepada kepada sekretaris Disdik Merangin, Bahari. Dari tangan Bahari dia juga tidak mengetahui kemana lagi uang itu dialirkan.
Aswan menyebutkan, Aliran dana itu diberikan kepada kepada sekretaris Disdik Merangin, Bahari. Dari tangan Bahari dia juga tidak mengetahui kemana lagi uang itu dialirkan.
‘’Karena saya menyerahkan uang tersebut
ke Pak Bahari, maka saya minta kembali uang itu agar dikembalikan. Dan dia
telah mengembalikannya,” ungkapnya.
Sekretaris Disdik Merangin, Bahari, ketika
dikonfirmasikan perihal ini mengakui menerima sejumlah uang untuk pengangkatan
sebagai kepala sekolah. Namun dia tidak menyebutkan secara rinci jumlah uang
tersebut. ‘’Memang benar saya menerima uang
tersebut,” singkatnya
Menurutnya dia bertindak professional. Hal itu karena jika ternyata tidak bisa terlaksana apa yang diinginkan maka uang tersebut akan dikembalikan penuh kepada yang bersangkutan.
‘’Sebenarnya rasa terimakasih itu
biasanya diberikan saat setelah menjabat. Namun jika ada yang memberikan
sebelum menjabat saya tidak bisa menolaknya. Tetapi yang jelas saya bersikap
professional, yang mana jika ternyata tidak bisa tercapai apa yang diinginkan
maka uang tersebut dikembalikan utuh,” pungkasnya.(top/adm)
0 komentar:
Posting Komentar