SRI KUSNAWATI |
BANGKO-Eksistensi
Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) di Merangin perlu ditingkatkan baik dari
pelayanan isi, kualitas program tutor / pamong pengajar dan lainnya. Mengingat
SKB juga berperan aktif dalam peningkatan taraf hidup masyarakat sekitarnya.
Saat ini di Merangin hanya ada satu SKB
yang berdiri diatas tanah desa, Kecamatan Tabir. Namun aktifitas SKB ini
dinilai masih belum maksimal.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik)
Merangin Akhmad Bastari, melalui Kasi Pendidikan Masyarakat (Penmas) Sri
Kusnawati, mengatakan program SKB yang dijalankan oleh tutor atau pamong dirasa
masih belum maksimal yang berimbas pada fisik bangunan, sarana prasarana dan
juga kualitas maupun kuantitas lulusan SKB.
‘’Kita memiliki 16 orang tutor atau
pamong di SKB. Namun dalam perjalanannya program yang diwacanakan belum
kelihatan nyata,” ungkap Sri, Selasa (12/2) kemarin di Disdik Merangin.
Padahal menurut Sri, rekrutmen Pamong
Belajar di SKB tidak hanya dari sarjana Pendidikan Luar Sekolah (PLS), namun juga
dari berbagai latar belakang bidang studi seperti bahasa inggris, kejuruan dan
lainnya.
Dijelaskannya, tupoksi tutor adalah
mengumpulkan data dengan cara turun langsung ke masyarakat. Dari situ kelak
para pamong bisa menyimpulkan apa saja yang diprioritaskan masyarakat terkait
dengan fungsi SKB itu sendiri.
‘’Dari pengumpulan data itu, bisa saja
masyarakat memilih pelajaran dan praktik menjahit, sablon, atau mekanik dan
pilihan lainnya. Dari situ kelak mana yang paling dominan maka program itulah
yang harus dilaksanakan,” jelasnya.
Kedepannya Sri mengharapkan aksi
professional tutor dalam mengelola SKB di Merangin. Sri juga mengatakan dengan
adanya SKB ini berbagai pihak yang mengelolanya tidak hanya memanfaatkan SKB
sebagai sumber mendatangkan sejumlah dana. Namun tanggung jawab juga harus
diperhatikan.(top)
0 komentar:
Posting Komentar