Ali Basroh |
BANGKO-Perombakan 80
orang kepala sekolah di Merangin tidak hanya dikeluhkan oleh kepala sekolah
yang dilengser. Tapi juga membuat gerah Persatuan Guru Republik Indonesia
(PGRI) Kabupaten Merangin.
Ketua PGRI Merangin, M Ali Basroh ketika
ditanyakan tanggapannya tentang perombakan kepala sekolah itu mengatakan
seharusnya Dinas Pendidikan (Disdik) Merangin benar-benar menurunkan tim penilaian
kinerja ke tiap kepala sekolah yang ingin diganti. Bukan berdasarkan informasi
sepihak saja yang bisa jadi menguntungkan pihak-pihak tertentu.
‘’Informasi yang saya terima tidak ada
tim penilaian kinerja dari Disdik Merangin,” ujar Ali, Kamis (7/2) kemarin via telpon.
Ali Basroh menilai pelantikan Kepala
sekolah tersebut tidak professional mengingat ada beberapa kejanggalan. Dijelaskannya
untuk mengganti kepala sekolah seharusnya diprioritaskan yang telah hampir
habis periode menjabat dan bagi kepala sekolah yang akan dilengserkan
seharusnya ada pemberitahuan terlebih dahulu.
‘’Ini sudah tidak benar. Bagi saya
banyak kejanggalannya,” singkatnya.
Pernyataan itu diungkapkan Ali Basroh
berdasarkan pemberitaan media masa, laporan lisan dari mantan kepala sekolah
dan elemen masyarakat.
Namun dikatakan Ali, sejauh ini belum
ada laporan resmi dari pihak mantan kepala sekolah sehingga PGRI Merangin
merasa kesulitan melakukan mediasi ke Disdik Merangin.
‘’Meskipun tidak ada laporan resmi dari
mantan kepala sekolah yang telah dilengserkan, namun sebagai wadah pelindung
guru di Merangin kita akan tetap meminta alasan real secara globalnya dari Disdik
Merangin,” terangnya.
‘’Jika
memang pergantian itu telah memenuhi prosedur maka kita harus mengikutinya,” Tambahnya.
Namun jikapun ada mediasi antara PGRI
dan Disdik Merangin, Ali pesimis bisa meralat keputusan yang telah diambil
itu.‘’Itukan sudah SK Bupati, maka saya rasa sulit dibatalkan,” katanya.
Ali sempat menduga pelantikan tersebut
dilaksanakan untuk menguntungkan pihak tertentu. ‘’Saya jamin tidak ada unsur
politik dalam pelantikan kepala sekolah kemarin itu. Namun menguntungkan pihak tertentu,
itu bisa saja,” ujarnya.
Kedepannya Ali mengharapkan agar
pelantikan yang dinilai tidak professional ini menjadi pembelajaran untuk
pelantikan selanjutnya.
‘’Jadikan ini pembelajaran untuk
pelantikan selanjutnya agar hal semacam ini tidak berlaku lagi,” tutupnya.(top)
0 komentar:
Posting Komentar