LAPORAN WARTAWAN ME, ADAMI
p-Baperjakat
Janji Tinjau Ulang
PROTES: Aksi protes ratusan siswa dan anggota komite SMAN 11 di Dinas Pendidikan Merangin kemarin. Mereka menolak dilengserkannya Maryulis dari kepala sekolah |
BANGKO-Pasca
perombakan 80 orang Kepala Sekolah (Kepsek) di Kabupeten Merangin, yang
dilantik tanggal 31 Januari 2013 lalu, semakin memperuncing masalah. Siswa di
sejumlah sekolah mulai menggelar aksi protes dengan keputusan tim Badan
Pertimbangan Jabatan dan Pangkat (Baperjakat), yang dinilai tidak mengedapankan
kepentingan pendidikan itu. Bahkan aksi protes kini kian meluas.
Jum’at (1/2) lalu, Aksi protes dilancarkan oleh ratusan siwa SMA N 5
Merangin. Yang menolak kepala sekolah mereka, Agus Salim, diganti dengan
pejabat yang baru. Kemudian menyusul penolakan yang sama dari siwa SMA N 11
Merangin, yang meminta agar kepsek Maryulis tetap dipertahankan.
Aksi penolakan mutasi kepala sekolah
berlanjut pada Senin (4/2) kemarin. Ratusan siswa SMA N 11 dan sejumlah anggota
komite sekolah, kembali mendatangi Dinas
Pendidikan (Disdik) Merangin dan Kantor Bupati Merangin. Masih dalam
tuntutan yang sama, mereka menolak keputusan Bupati Merangin yang mengganti
posisi Maryulis.
Tidak hanya itu, protes juga dilancarkan
oleh siswa dan anggota komite SDN 164 Pulau Tujuh, Kecamatan Pamenang Barat.
Tidak tanggung tanggung, karena tidak ditetapkannya Sri Sulastri, sebagai
kepala Sekolah, anggota komite menyegel SD tersebut.
Pantauan Koran ini, dalam aksi protes
yang dilancarkan oleh ratusan siswa SMAN 11 dan anggota komite sekolah,
kemarin, Ratusan siswa SMAN 11 Merangin beserta wali murid datang ke Dikdik
Merangin sekitar pukul 11 00 WIB, Mereka datang menggunakan empat mobil Carry,
Dua Dum truck dan puluhan kendaraan roda dua.
H Sargawi (54) Wali murid salah seorang
siswa SMAN 11 Merangin ini dalam orasinya mempertanyakan ke Disdik Merangin
mengenai pergantian Maryulis dari jabatanya sebagai Kepsek SMAN 11 Merangin.
Selaku wali murid dia menilai kinerja
Maryulis sudah dibuktikan selama mengabdi di sekolah tersebut, dan dia merasa
ada kepentingan tertentu dibalik pergantian kepsek ini dan ada keganjilan yang
dirasakannya.
‘’Baru 9 bulan mengabdi sudah diganti
padahal selama ini tidak ada kesalahan yang dilakukannya, Sejak dipimpin
maryulis prestasi siswa meningkat drastis, Tapi kenapa dia diganti sepihak ada
apa ini,” jelasnya.
Koordinator Lapangan (Korlap) Candra
Purnama mengatakan, Siswa SMAN 11 Merangin ini tidak ada yang menunggangi
seperti tuduhan dari Dikdis Merangin, aksi ini memang berasal dari inisiatif
dari siswa yang ingin mempertahankan maryulis.
Dikatakannya, Jika pemintaan mereka
tidak dikabulkan oleh Disdik Merangin maka Siswa SMAN 11 Merangin tidak akan
melakukan aktifitas belajar mengajar lagi sebelum Maryulis dikembalikan ke posisinya
sebagai kepsek.
‘’Jika permohonan kami ini tidak dikabulkan mulai besok (Hari ini) siswa
bakal mogok belajar dan perlu saya tegaskan ini murni keinginan siswa bukan
dari orang lain,” jelasnya.
Hanya saja pihak Disdik Merangin yang
diwakili oleh Sekretaris Disdik Merangin, Bahari, beserta kepala bidang dan
seksi tidak bisa berbuat banyak dalam mencari solusinya dikarena siswa tidak
mau diajak berunding.
‘’Kami tidak bisa menjamin Kepsek SMAN
11 dikembalikan karena butuh proses, makanya kita tunggu mekanismenya dulu,”
jelas Bahari disambut teriakan siswa dan wali murid.
Karena tidak ada ketegasan dari Disdik
Merangin, Ratusan siwa dan wali murid ini berjalan kaki menuju kantor bupati
merangin, Mereka disambut oleh Peltu Sekda Merangin, Suhaibi dan Peltu Kepala
BKD Merangin, Darosamin.
Didepan kantor Bupati ini siswa kembali
menggelar aksi dengan menuding Kepala Disdik tidak prefesional untuk mengganti
kepsek mereka, untuk Siswa dan Wali murid meminta Bupati Merangin mengganti
kepala Disdik Merangin.
Didepan siswa dan wali murid ini,
Suhaibi mengungkapkan akan berkoordinasi dengan Disdik Merangin, BKD Merangin,
dan Baperjakat untuk mencari solusi terbaik dalam tuntutan siswa dan wali murid
SMAN 11 Merangin.
‘’Beri kami waktu seminggu untuk mencari
solusinya dikarenakan mekanismenya butuh waktu bukan sekejap saja, Saya minta
adik-adik siswa untuk bersabar menunggu keputusan nanti,” ungkapnya.
Sementara itu, sikap tidak senang juga
ditunjukan oleh anggota komite SD Negeri 167 Pulau Tujuh, Kecamatan Pemenang
Barat. Kemarin Senin (4/2) puluhan
anggota komtite menyegel ruangan sekolah. Mereka minta agar kepala sekolah SD
tersebut tidak diberhentikan dari jabatannya. “Ini murni dari komite, kami
sengaja menyegel sekolah ini agar pemkab bisa memperhatikannya,” ujar ketua
Komite Sarwono, dihubungi wartawan melalui telephone. Sarwono mengatakan,
alasan mereka menyegel sekolah itu, karena menolak kebijakan pemkab atas
diberhentikan kepala sekolah di SD tersebut. Kepala sekolah sebelumnya, adalah
putra daerah dimana SD itu berdiri.
“Kepala sekolah yang ada ini sudah
bagus, asli warga sini. Jadi pasti dia memajukan sekolah ini. Tapi sekarang
diganti oleh orang luar,” kesalnya.
“Kami juga pasang sepanduk di pintu
masuk sekolah menolak kedatangan kepala sekolah yang baru,” tambahnya.
Aksi ini juga dibenarkan oleh Kades
Pulau Tujuh, Didit Paidi. Dikatakannya aksi
tersebut bentuk protes wali murid karena kepala sekolah yang lama diganti.
‘’Memang ada penyegelan SD di desa kami
ini kemungkinan pagi tadi (Kemarin) sekolah ini disegel,” Pungkasnya.(adm)
0 komentar:
Posting Komentar