SDLB : Tampak salah seorang siswa SDLB melaksanakan praktik membatik |
BANGKO-Meskipun saat
ini kegiatan belajar mengajar (KBM) di SDLB dilaksanakan disalah satu perumahan
namun semangat siswa dan guru tetap tinggi. Pantauan Merangin Ekspres kemarin, terlihat siswa siswi SDLB antusias
mengikuti KBM disatu ruangan saja.
Karena SDLB khusus mengajar siswa yang
kekurangan fisik, makanya disekolah tersebut lebih banyak kegiatan
keterampilannya. Hal ini membuktikan bahwa pemerintah menghendaki generasi
penerus bangsa ini juga bisa maju setara dengan siswa normal lainnya.
Seperti yang dilaksanakan Pujiati, siswi
kelas VIII SDLB atau setara dengan kelas II SMP. Dia beserta gurunya tengah
praktik membatik, salah satu keterampilan yang diajarkan kepada siswa.
Guru kreatifitas, Sri Hastuti kepada
Koran ini menerangkan, di SDLB terdapat beberapa bidang kesenian dan
keterampilan yang diajarkan kepada siswa dengan harapan setelah lulus kelak
siswa tersebut bisa berkreasi ataupun bekerja dengan perusahaan lainnya
tergantung dengan tingkatan pendidikan dan skil yang dimiliki.
‘’Kebetulan saya memegang dua jenis
keterampilan, yaitu kaligrafi dan membatik,” ujar Sri Hastuti disela
aktivitasnya mengajar siswa.
Dijelaskan Sri, para siswa tampak senang
ketika pertama kali mengikuti kegiatan tersebut. Yang mana siswa bisa berkreasi
dan menuangkan ide-ide mereka dengan keterampilan dan kesenian tersebut.
‘’Sekarang kita sedang membatik. Salah
satu upaya memberikan pengetahuan kepada siswa kita. Disamping iut juga ada
kegiatan kaligrafi, melukis dan lainnya,” katanya.
Sri mengatakan, telah banyak hasil batik
khususnya batik Jambi yang dibuat oleh siswa. Namun karya tersebut masih berupa
desain dan tuangan lilin ke kain. Kedepannya pihak SDLB bersiap akan
melaksanakan pewarnaan.
‘’Kita kumpulkan dulu batik yang sudah
ditulis dengan canting lilin, setelah banyak kita laksanakan pewarnaan. Hal itu
karena proses pewarnaan sebaiknya dilaksanakan serentak karena biayanya sama
besar jika kita melaksanakan pewarnaan satu satu,” jelasnya.
Kedepannya, diungkapkan Sri, pihak sekolah
telah berencana menggandeng berbagai pihak yang bisa bekerjasama baik itu
memasarkan ataupun memamerkan karya-karya siswa tersebut.
‘’Itu baru wacana, yang jelas kita telah
mengatur programnya, jika telah banyak kelak kita akan mencoba memasarkan produk
kita ini,” ungkapnya lagi.
Persoalan yang timbul menurut Sri adalah
pihaknya kesulitan mendapatkan bahan dan alat. Saat ini pihak SDLB masih
mendatangkannya dari Provinsi Jambi sehingga mau tidak mau jika bahan terlambat
tiba di sekolah maka siswa harus menunggu.
‘’Kita kekurangan bahan, jika ada pun
sulit didapatkan,” tuturnya.
Sementara itu salah seorang siswa SDLB
mengaku senang dengan kegitan seperti ini. Dia mengatakan dengan dibekali
pendidikan seperti itu dia merasa telah siap jika kelak lulus dari SDLB.
‘’Saya senang. Nanti kalau lulus saya
ingin membuka usaha sendiri dirumah,” kata Pujianti melalui bahasa isyaratnya. (top)
0 komentar:
Posting Komentar