Disdik Pesimis Pemerataan
Tercapai
HAJRUL |
BANGKO-Keinginan Dinas
Pendidikan (Disdik) Merangin mengupayakan pemerataan guru disekolah yang ada di
Merangin ini banyak menghadapi kendala.
Salah satunya adalah nepotisme. Paham yang satu ini sangat membuat kacaunya program
yang telah diatur.
Sekretaris Dinas Pendidikan (Sekdisdik)
Merangin, Bahari melalui Kabid Matendik, Hajrul mengatakan kendala paham
nepotisme itulah yang membuat benturan program pemerataan guru di Merangin
sehingga kedepannya pihak Disdik sendiri merasakan kewalahan.
‘’Sangat sulit untuk memeratakan
penempatan guru di sekolah. Karena ada beberapa hal yang tidak bisa kita
abaikan,” ungkapnya Jum’at (14/12) kemarin.
Dicontohkan Hajrul, jika ada salah satu
guru khususnya wanita yang ditugaskan di daerah terpencil. Namun suaminya
bertugas di wilayah perkotaan, maka guru tersebut berhak meminta pindah dengan
alasan mengikuti suami. Hal ini merupakan hak mereka dan pihak Disdik pun tidak
bisa menghalanginya.
‘’Itu salah satu contoh saja. Jika telah
begitu kita mesti bagaimana,” katanya.
Ditambahkan Hajrul, contoh yang lainnya
adalah guru yang bertugas didesa tersebut menghubungi keluarganya yang pejabat
di kota Bangko. Oleh pejabat tersebut berupaya untuk menolong dengan
menghubungi pihak Disdik. Jika tidak ditolong maka akan ada benturan horizontal
antara pihak Disdik dan Pejabat tersebut.
‘’Itu yang kita jauhkan, kita ini
inginnya damai-damai saja,” katanya.
Hajrul juga menegaskan, berbagai pihak
yang menuding Disdik lemah dalam program pemerataan guru tersebut hanya bisa
berkoar saja. Jika mereka mulai memasuki sistim maka mereka akan mengatahui
betapa sulitnya merealisasikan pemerataan guru tersebut.
‘’Saya jamin jika mereka masuk dalam
sistim ini, mereka juga akan melakukan hal yang sama. Baik dengan alasan
kemanusiaan, menolong keluarga, dan lainnya,” tegas Hajrul.
Menurut Hajrul, pihak Disdik sendiri
bisa saja menunjuk dan mengatur langsung pemerataan guru tersebut. Dia
menjelaskan, tiap guru didata dan langsung ditempatkan di tiap sekolah yang
membutuhkan. Proses itu dijamin Hajrul
dalam satu bulan akan terlaksana. Namun ditambahkannya, program tersebut akan
luntur dengan sendirinya karena pihak guru pun pasti akan keberatan dan
mengajukan perpindahan lagi, baik melalui Disdik Merangin maupun langsung ke
BKD.
‘’Kami ini terkena semacam dilemma.
Walaupun kami tidak mengizinkan para guru itu pindah, tetapi jika mereka telah
mengurus segala administrasinya maka guru itu akan dipindahkan juga,” tuturnya.
Kedepannya Hajrul tetap memiliki
komitmen agar pemerataan guru di Merangin ini bisa tercapai. Namun untuk itu
harus melalui proses yang panjang dan dibutuhkan kerjasama yang baik antara
disdik, BKD, pejabat dan lainnya agar bisa memahami dan mengerti prosedur yang
harus dijalani para guru tersebut.(top)
0 komentar:
Posting Komentar