BANGKO-Karena target jumlah mahasiswa yang
berhak diwisuda belum tercapai maka Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) SMQ yang
biasanya melaksanakan proses wisuda pada bulan Desember terpaksa ditunda hingga
batas yang belum bisa diprediksi.
Pasalnya dari 200 an lebih mahasiswa
yang mengikuti ujian skripsi baru sekitar separuhnya yang telah dinyatakan
lulus dan berhak mengikuti wisuda. Hal itu diungkapkan Peltu Ketua STAI, Imron
Rosyadi beberapa waktu yang lalu di Kampus STAI Bangko
‘’Karena jumlah mahasiswa yang belum
mencapai target kita, maka proses wisuda terpaksa kita tunda,” ungkapnya.
Dikatakannya, hal itu terpaksa mereka
lakukan karena dana untuk membuat seremonial wisuda tidak sedikit, dan lagi
sumber dana berasal dari peserta wisuda itu sendiri.
‘’Kita tidak bisa melaksanakannya karena
terbentur anggaran dana wisuda yang tidak sedikit. Sedangkan sumber dana nya
dari peserta wisuda itu sendiri,” ujarnya.
Dijelaskan Imron, saat ini pihak STAI
tengah gencar melaksanakan kegiatan ujian skripsi bagi mahasiswa yang telah
mempersiapkan bahannya. Bahkan, kata Imron, dalam satu minggu dilaksanakan
ujian sebanyak dua kali. Namun hal itu tidak membuat pihak STAI
mengenyampingkan kualitas.
‘’Bisa saja kita paksakan pada bulan
Desember ini namun dana dan kualitas kelulusan mahasiswa tidak terjamin,”
ungkapnya.
‘’Dalam satu minggu digelar dua kali
ujian. Setiap mahasiswa yang dinyatakan belum bisa lulus dapat mengulang
kembali ujian. Sedangkan kebanyakan mahasiswa yang akan mengikuti wisuda tahun
ini berasal dari prodi PAI.
Imron juga tidak menampik mencuatnya isu
penundaan wisuda karena saat ini STAI dipimpin oleh ketua yang masih Peltu.
Namun dia sempat menjelaskan status tersebut tidak mendasari penundaan
penyelenggaraan wisuda.
‘’Kita usahakan sebelum pelaksanaan
wisuda, jabatan ketua STAI sudah definitive,” tutupnya.(top)
0 komentar:
Posting Komentar