Misrofa |
BANGKO-Sejak
beberapa bulan terakhir, Sekolah Dasar (SD) 2 Merangin, selalu mengeluhkan atas
ketersediaan air bersih disekolah tersebut.
Padahal, air merupakan kebutuhan vital
bagi kehidupan manusia baik itu untuk mencuci maupun dikonsumsi. Apalagi di
tempat umum air sangat dibutuhkan dan jika kekurangan maka akan berdampak
negative pada masyarakat.
Seorang sumber Koran ini mengatakan
kekurangan air bersih telah lama dirasakan. Baik itu untuk digunakan di toilet
ataupun menyiram tanaman.
‘’Mungkin karena letak sekolah kami ini
tergolong tinggi sehingga aliran air PDAM tidak deras,” ungkapnya.
Hal yang sama juga pernah diungkapkan
Kepala SD 2 Bangko, Misrofa, dikatakannya karena posisi sekolah dan tanki PDAM
yang dirasa sejajar sehingga debit air yang masuk ke sekolah jadi kecil.
‘’Informasinya sekolah kami ini sama
sejajar dengan tanki PDAM yang berada di Waskita karya, jadi tekanan air yang
ke sekolah kecil,” ungkap Misrofa.
Dijelaskannya, saat ini SD 2 memiliki
enam Toilet untuk menampung 600 an siswa. Sementara itu jumlah air didalam
toilet tersebut sering kurang.
‘’Jika telah kehabisan air kita meminta
sama tetangga,” katanya.
Ditambahkan Misrofa, karena PDAM sering
macet, oleh pihak sekolah pernah juga membuat sumur Bor sedalam 20 meter, namun
hasinya tidak memuaskan.
‘’Kita pernah mendapatkan bantuan proyek
pengadaan sumur bor sedalam 20 meter, namun baru digunakan beberapa hari sumur
bor itu tidak bagus lagi, yang keluar malahan hanya lumpur,” terangnya.
Karena itu, hingga sekarang SD 2 masih
terkendala sarana air bersih. Kedepannya dia mengharapkan agar pengerjaan
proyek sumur bor dilanjutkan kembali hingga airnya keluar. Hal itu karena siswa
dan guru di sekolah ini sangat membutuhkan sarana air bersih tersebut. (top)
0 komentar:
Posting Komentar