Imron Rosyadi |
BANGKO-Rencana kegiatan
wisuda Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) SMQ yang biasanya dilaksanakan pada
bulan Desember ini terpaksa tertunda. Pasalnya dari 200an lebih mahasiswa yang
mengikuti ujian skripsi baru 50 orang yang telah dinyatakan lulus. Hal itu
diungkapkan Peltu Ketua STAI, Imron Rosyadi, Rabu (5/12) kemarin.
Menurutnya, karena jumlah mahasiswa yang
belum mencapai target membuat pihak kampus harus menunggu hingga seluruh
mahasiswa yang telah mengikuti ujian dinyatakan lulus.
‘’Kegiatan Wisuda itukan dana nya
diambil dari mahasiswa itu sendiri. Bisa saja kita paksakan pada bulan Desember
ini namun dana dan kualitas kelulusan mahasiswa tidak terjamin,” ungkapnya.
Dijelaskan Imron, saat ini pihak STAI
tengah gencar melaksanakan kegiatan ujian skripsi. Dalam satu minggu digelar
dua kali ujian. Setiap mahasiswa yang dinyatakan belum bisa lulus dapat
mengulang kembali ujian. Sedangkan kabanyakan mahasiswa yang akan mengikuti
wisuda tahun ini berasal dari prodi PAI.
‘’Prodi PAI mendominasi di wisuda tahun
ini, jumlahnya ada sekitar 150 mahasiswa,” katanya lagi.
Imron juga tidak menampik mencuatnya isu
penundaan wisuda karena saat ini STAI dipimpin oleh ketua yang masih Peltu.
Namun dia sempat menjelaskan status tersebut tidak mendasari penundaan
penyelenggaraan wisuda.
‘’Soal peltu itu sebenarnya tidak
masalah, namun kita juga ingin agar pelaksanaan wisuda status Ketuanya sudah
definitive, di IAIN Jambi pun juga pernah terjadi hal semacam ini, saat itu
yang melaksanakan wisuda jabatan ketuanya PJS,” terangnya.
Diinformasikan Imron, pihak kampus
sendiri tengah berupaya berkoordinasi dengan pihak Yayasan agar dalam waktu
dekat dilaksanakan pemilihan ketua STAI. Hal itu agar tidak ada kepincangan dan
penilaian negative dari masyarakat.
‘’Kita usahakan sebelum pelaksanaan
wisuda, jabatan ketua STAI sudah definitive,” tutupnya. (top)
0 komentar:
Posting Komentar