INDRIANTO
|
BANGKO-Kegiatan
belajar di sekolah tidak akan lepas dari berbagai peraturan dan tata tertib
yang diberlakukan di Sekolah pada setiap siswa. Selain itu, para siswa juga
dituntut disiplin untuk mengurangi tingkat perilaku siswa yang menyimpang.
Seperti halnya SMA 1 Merangin yang
beralamat di Kelurahan Pasar Atas Bangko. Kepatuhan dan ketaatan siswa terhadap
berbagai aturan dan tata tertib yang yang berlaku di sekolahnya terus
ditingkatkan.
Kepala SMA 1 Merangin , M Hayat melalui
Guru BK, Indrianto mengatakan disiplin sekolah adalah usaha sekolah untuk
memelihara perilaku siswa agar tidak menyimpang dan dapat mendorong siswa untuk
berperilaku sesuai dengan norma,
‘’Ada juga sebagian masyarakat yang
menganggap disiplin itu adalah penerapan sangksi sebagai konsekuensi dari
pelanggaran terhadap aturan, padahal tidak, kita jangan terjebak dengan
perkataan tersebut,” ungkapnya, Rabu (21/11) kemarin.
Meski kadangkala menjadi kontroversi
menerapkan metode pendisiplinannya, Indrianto mengemukakan bahwa tujuan
disiplin sekolah adalah memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak
menyimpang, mendorong siswa melakukan yang baik dan benar, membantu siswa
memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungannya dan menjauhi
melakukan hal-hal yang dilarang oleh sekolah.
‘’Siswa belajar hidup dengan
kebiasaan-kebiasaan yang baik dan bermanfaat baginya serta lingkungannya, itu
salah tujuan disiplin tersebut,” katanya.
Indrianto juga menjelaskan, di dalam
kelas, jika seorang guru tidak mampu menerapkan disiplin dengan baik maka siswa
mungkin menjadi kurang termotivasi dan memperoleh penekanan tertentu, dan
suasana belajar menjadi kurang kondusif untuk mencapai prestasi belajar siswa.
‘’Untuk itu perlu ketegasan guru pada
siswa agar penegakan disiplin disekolah bisa meningkat,” tuturnya.
Terkait hal itu, Indrianto tidak
membantah jika masih ada siswanya yang kerap berkeliaran di luar sekitar
sekolah. Namun tingkatannya tidak separah tahun-tahun sebelumnya karena
bertahap pihak sekolah berusaha mendekatkan diri kepada siswa agar kedepannya
siswa bisa berubah.
‘’Kita telah meminimalisir siswa yang
bolos, kalau masih ada siswa yang berada disekitar luar pagar sekolah itu pada
saat jam istirahat. Merekapun punya alasan yang masuk diakal. Tetapi kita terus
membina mereka dengan memberikan pengertian persuasive,” jelasnya.
Indirianto juga mengakui saat ini usia
siswa disekolahnya sangat rentan dengan pengaruh negative seperti kehidupan sex
bebas, keterlibatan dalam narkoba, gang motor dan berbagai tindakan yang
menjurus ke arah kriminal lainnya, yang tidak hanya dapat merugikan diri
sendiri, tetapi juga merugikan masyarakat umum.
Untuk itu dia juga mengharapkan peran
serta orang tua siswa agar bersama memantau perkembangan siswa SMA 1 Merangin.
‘’Pembinaan siswa tidak bisa hanya
dipatokkan pada guru disekolah. Hal itu karena keterbatasan tatap muka antar
guru dan siswa. Namun peran orang tua lah yang sangat berpengaruh terhadap
kehidupan siswa kita kelak,” tutupnya.
(top)
0 komentar:
Posting Komentar