BANGKO-Penomena
Guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) Sekolah Dasar yang mengajar di SMP Satu Atap
membuat system pengawasan pada guru tersebut sedikit tergangu.
Pantauan pengawasan UN di SMA 1 Merangin beberapa waktu yang lalu. |
Korwas Dinas Pendidikan (Disdik)
Merangin, Risbay melalui Pengawas
SMP SM, Mukhlis mengatakan Tugas pokok yang pertama merujuk pada supervisi atau pengawasan manajerial sedangkan tugas pokok yang kedua merujuk pada supervisi atau pengawasan akademik.
SMP SM, Mukhlis mengatakan Tugas pokok yang pertama merujuk pada supervisi atau pengawasan manajerial sedangkan tugas pokok yang kedua merujuk pada supervisi atau pengawasan akademik.
‘’Pengawasan manajerial pada dasarnya
memberikan pembinaan, penilaian dan bantuan/bimbingan mulai dari rencana
program, proses, sampai dengan hasil. Ini berkaitan dengan membina dan membantu
guru dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran/bimbingan dan kualitas
hasil belajar siswa,” tuturnya.
Dijelaskannya, di Merangin sendiri untuk
pengawas SMP SM sederajat berjumlah 16 orang pengawas. Masing-masing pengawas
memegang tujuh satuan pendidikan di berbagai daerah.
‘’Sedangkan untuk pengawas SD sederajat
itu datanya ada di UPTD kecamatan masing-masing, kalau tidak salah jumlahnya
berkisar 75 orang pengawas,” ungkapnya.
Sementara itu, ketika ditanyakan
bagaimana status SMP satu atap tentang pengawasannya, Mukhlis mengakui hal itu
masih dalam dilemma karena SMP satu atap kepala sekolahnya adalah satu dan guru
yang mengajar di sekolah tersebut juga berasal dari guru SD induk.
‘’Itu masih rancu. Persoalannya adalah
guru, kepala sekolah tidak sesuai kualifikasi karena guru SD itu adalah guru
kelas,” terangnya. Namun dia menyebutkan pengawas tetap ada yang membina SMP
satu atap tersebut tetapi tidak fokus.
Sedangkan pengawas sendiri jam kerjanya
adalah 37,5 jam perminggu dengan tujuh sekolah dan 40 orang guru binaan.
‘’Jadi minimal dua sekolah kita masuk perminggunya.
Agar jam belajarnya cukup,” katanya.
Sedangkan sekolah yang tidak mendapat
pengawasan maka korwas mengawasinya dengan membentuk tim tersendiri agar semua
sekolah SMP SM di Merangin ini tetap terkontrol pengawasannya. (top)
0 komentar:
Posting Komentar