Akhmad Bastari |
Bastari : Pengawas Terlalu
Mengada ada
BANGKO-Minimnya
anggaran untuk dana operasional pengawas SMP/SM di Merangin mulai dikeluhkan
oleh para pengawas. Pasalnya, untuk satu orang pengawas, Dinas Pendidikan
(Disdik) Merangin hanya memberikan tunjangan sebesar Rp100 ribu per bulannya.
“Uang sebanyak itu cukup buat apa.
Apalagi kalau tugas kami yang jauh dari pusat kota, untuk minyak kendaraan saja
terpaksa harus mengeluarkan uang gaji pribadi,”ujar seorang pengawas SMP/SM
yang tidak ingin namanya di sebut.
Minimnya uang operasional ini, lanjut
pengawas itu berbanding terbalik dengan kabupaten tetangga.”Saya dengar untuk
Muara Bungo biaya operasionalnya saja sampai Rp900 ribu. Begitu juga dengan
Sarolangun biayanya Rp700 ribu, mengapa kita di Merangin hanya Rp100 ribu
saja?”tanyanya heran.
Selain mengeluhkan uang operasional yang
kurang, pengawas itu juga mengeluhkan denga belum seluruh oengawas diberikan
kendaraan dinas.”Kendaraan dinas juga perlu bagi kami. Tapi sepertinya pihak
Disdik tidak juga memperhatikan hal ini. Maksud saya, kalau penagwasi diberi
pasilitas yang lengkap, secara otomatis fungsi pengawasan berjalan baik. Yang
diuntungkan tentu kemajuan pendidikan dimerangin,”tukasnya.
Adanya keluhan tersembunyi dari pengawas
tersebut ditanggapi dingin oleh Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Merangin,
Ahmad Bastari.
Menurutnya keluhan pengawas yang
mengatakan minimnya biaya transportasi jika mereka harus mengawas ke daerah
pelosok, terlalu mengada-ada.
‘’Tugasnya sudah tahu kok, apa lagi kendalanya,” ujar Bastari,
Jum’at (9/11) dikantor Disdik Merangin.
Dijelaskannya, tugas utama pengawas
adalah mengawasi sekolah dalam cakupan wilayah yang dipegangnya. Tidak ada
perbandingan antara wilayah yang dekat maupun yang sulit terjangkau. Sedangkan
soal biaya operasional sudah termasuk dalam gaji yang diterima pengawas selama
ini.
‘’Pengawas itu digaji untuk mengawasi.
Biaya operasional ya dari gaji itu sendiri,” katanya lantang.
Terkait adanya perbandingan dbiaya dari
kabupaten tetangga, Bastari mengatakan hal tersebut hanya issu saja.
‘’Soal tunjangan operasional kabupaten
Bungo atau Sarolangun yang banyak itu hanya isu saja. Jika memang benar
tunjukkan saja DIPA nya kesini. Isu tersebut juga sama dengan tunjangan
sertifikasi guru yang kabarnya di kabupaten lain sudah cair semua. Padahal
mereka sama saja dengan kita,” jelasnya.
Kedepannya Bastari mengharap pangawas
SMP/SM sederajat dapat melaksanakan tugas seprofesional mungkin tanpa banyak
menuntut hal-hal yang mengada-ada. Bahkan dia sempat mengatakan bahwa dia
sendiri saat ini tidak menggunakan mobil dinas karena keterbatasan anggaran.
‘’Saya
saja pake mobil pribadi. Pengawas juga mesti begitu, kan tugas mereka seperti
itu,” tutupnya.(top)
0 komentar:
Posting Komentar