BANGKO-Puncak
peringatan HUT PGRI ke-67 di Merangin digelar dengan meriah di lapangan KONI,
Bangko. Hanya saja, meski pihak panitia telah mewarning pihak sekolah untuk
tidak meliburkan siswanya, warning itu tidak diindahkan.
Buktinya, beberapa sekolah dalam Kota
Bangko tampak sepi dan tidak berpenghuni. Pantauan
Merangin Ekspres, Senin (26/11) kemarin rata-rata sekolah khususnya SD tutup.
Sekitar pukul 09.00 WIB, SD Negeri 2
Bangko tampak ditutup. Hal yang sama juga terlihat di SMP 4 Bangko, meski pada
paginya sekolah dibuka, namun sekitar pukul 09.00 WIB, siswa tidak ada lagi di
sekolah.
Salah satu siswa SMP yang ditemui
mengatakan dia telah berangkat dari rumah menuju sekolah pagi-pagi. Sesampainya
disekolah ternyata sulit menemui para guru. Ternyata hampir seluruh guru tidak
ada disekolah karena pergi ke lapangan Koni untuk melaksanakan upacara.
‘’Dari pada bengong di sekolah makanya
kami pulang, guru tidak ada,” katanya.
Dia juga mengatakan pada hari itu tidak
ada aktivitas upacara bendera yang semestinya dilaksanakan rutin setiap hari
senin.
‘’Tadi pagi hujan, mungkin karena itu
tidak ada upacara, tetapi gurunya juga sedikit,” tutur siswa kelas VIII SMP ini.
Hal senada diungkapkan siswi salah satu
SD di kota Bangko. Dia mengaku memang tidak berangkat kesekolah dan memilih
membantu ibunya jualan manisan di toko. Hal itu dilakukannya karena hari sabtu
telah diumumkan bahwa pada hari senin tidak ada aktivitas belajar mengajar.
‘’Kami diberitahu kalau hari senin itu
libur, makanya kami tidak berangkat ke sekolah,” ungkap Dena.
Sementara itu kepala UPTD Bangko, Aswan
Effendi mengatakan ada kerancuan informasi yang didapatkan para guru.
Dikatakannya menurut informasi yang diterima mayoritas guru pihak PGRI
menyatakan sekolah diliburkan, namun ada juga informasi bahwa Disdik Merangin
melarang sekolah diliburkan.
‘’Informasinya tidak akurat, kita juga
tidak tahu kebenarannya sehingga sulit menyampaikan kepada pihak guru,” tutup
Aswan.(top)
0 komentar:
Posting Komentar