Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 21 Agustus 2013

di Merangin, Kurikulum 2013 masih uji coba


BANGKO-Perubahan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ke Kurikulum 2013 belum terlaksana dengan baik. Di Kabupaten Merangin kurikulum terbaru ini masih dalam tahap uji coba.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Merangin, Bastari, melalui Kasi Pembinaan SD, Cecep Arken, hanya ada tiga SD di Merangin yang mulai memberlakukan kurikulum 2013, itupun masih dalam tahap uji coba. SD tersebut yakni SDN 115 Bangko, SDN 89 Sungai Manau dan SDN 117 Renah Pembarap.
‘’Di Merangin, dari 300 an SD yang berdiri hanya ada tiga yang ditunjuk menjadi sekolah percobaan kurikulum 2013. Mereka ditunjuk berdasarkan laporan data Dapodik mereka ke pusat,” kata Cecep.
Dijelaskan Cecep, sebelum memasuki masa belajar aktif kurikulum 2013 itu, terlebih dahulu para guru diundang ke Provinsi Jambi guna mengikuti penataran selama satu minggu. Dalam masa itu para guru dan kepala sekolah diberikan materi dan pemahaman kurikulum 2013 agar mudah mengimplementasikannya ke siswa disekolah.
‘’Sebelumnya para guru kelas I dan IV telah ditatar di Jambi agar mereka siap memberikan pelajaran kepada siswa  dengan metode kurikulum 2013 itu,” tuturnya.
Menurut Cecep, hingga saat ini belum ada kendala yang dilaporkan pihak sekolah terkait realisasi program tersebut kepada Disdik Merangin. ‘’Mungkin karena baru awal sekolah makanya belum ditemukan kendala yang berarti mengenai kurikulum 2013 ini,” tambahnya.
Sementara itu kepala SDN 115 Bangko, Yulsepsi ketika dimintai keterangannya mengatakan pada intinya kurikulum 2013 ini bersifat merubah pola fikir siswa terkait perubahan zaman sehingga diharapkan masyarakat indonesia pada generasi yang akan datang bisa lebih memfokuskan diri berkompetisi.
‘’Memang sekolah kami dan dua SD lain menjadi percobaan kurikulum 2013. Dan hingga saat ini belum ada permasalahan yang kami temukan,” ujarnya.
Dijelaskan Yulsepsi, jika diperjalanan nya ditemukan kendala maka akan dilaporkan kepada Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) provinsi Jambi. Diluar laporan itu pihak LPMP sendiri tetap akan melaksanakan evaluasi satu bulan kegiatan belajar mengajar.
‘’Meskipun demikian, namun pihak LPMP tetap akan mengevaluasinya setelah satu bulan masa aktif belajar dengan mengundang guru dan kepala sekolah ke jambi lagi guna mengetahui kendala maupun manfaat kurikulum 2013 itu.
Sementara itu, buku paket pegangan siswa disediakan oleh pusat. Bahkan pihak sekolah telah menerimanya sebelum bulan ramadhan. ‘’Buku kurikulumnya sudah kami terima jauh hari dan gratis, tidak ada pembiayaan ataupun pengembangan pembiayaan lagi,” ungkapnya.
‘’Jadi saat ini sekolah kami ada dua kurikulum yakni kurikulum 2013 khusus siswa kelas I dan IV, sementara kelas II,III,V dsan VI tetap menggunakan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP),” pungkasnya.(top)

0 komentar:

Posting Komentar