BANGKO-Pelantikan dan
pemberhentian sejumlah kepala sekolah beberapa bulan lalu, hingga kini masih
menyisakan persoalan. Salah satunya terjadi di SMP Negeri 43 Merangin. Menurut
informasi yang didapat Koran ini, mantan kepala SMPN 43 Juhanis, menolak untuk
melakukan serah terima jabatan dengan kepala sekolah yang baru, sehingga hingga
kini sejumlah berkas penting disekolah itu masih berada ditangan Jauhanis.
Salah satu berkas penting yaitu menyangkut dengan inventaris sekolah.
Kepala SMP 43 Merangin, mengatakan karena
belum ada serah terima jabatan kepala sekolah yang lama dan baru maka sebagian
berkas dokumen sekolah hingga kini belum sepenuhnya ada di SMP 43 Merangin. ‘’Belum
ada serah terima kepala sekolah, padahal pelantikan telah dilaksanakan beberapa
bulan lalu,” katanya.
Atas persoalan ini, Ismalinda mengaku
kesulitan jika tengah melaksanakan tugas sekolah karena belum ada kejelasan.
‘’Seperti laboratorium, hingga saat ini
saya belum pernah menginjaknya karena status lab itu belum pasti,” tuturnya.
Ismalinda mengaku dirinya beserta guru
lainnya pernah menanyakan perihal tersebut kepada kepala sekolah yang lama (Juhanis)
namun tidak ada tanggapan yang berarti.
‘’Telah berulang kali kami hubungi ibu
Juhanis baik secara lisan maupun undangan. Namun belum ada tanggapan,”
tuturnya.
‘’Bahkan ada beberapa ijazah siswa yang
masih sama beliau, ketika para orang tua siswa itu menanyakannya kepada kami
maka kami arahkan mereka meminta ke ibu Juhanis itu,” tanggapnya lagi.
Selain itu, karena ketiadaan berkas
sekolah tersebut, Ismalinda juga mengaku kesulitan untuk mencarikan solusi
tentang adanya dugaan tanah SMPN 43 yang diserobot warga.
‘’Karena kami tidak pegang sertifikatnya
maka kesulitan lah untuk mencari kan solusi persoalan ini,” imbuhnya.
Sementara itu, mantan kepala SMPN 43
Merangin, Juhanis ketika dimintai keterangannya mengaku masih menyimpan
beberapa berkas SMPN 43 tersebut. Bahkan dia mengatakan penyimpanan itu sengaja
dilakukan sebagai bentuk protes terhadap penggantian dirinya.
‘’Memang ada beberapa berkas sekolah
masih saya pegang. Tapi pasti aman sama saya,” katanya
‘’Saya
ini korban politik. Jadi wajar hingga saat ini saya protes,” pungkasnya.(top)
0 komentar:
Posting Komentar