UJIAN
: Peserta Ujian Paket B di Kecamatan Batang Masumai
|
BANGKO-Sebanyak 24
Siswa dua Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Kecamatan Batang Masumai
(Batam) tidak mengikuti Ujian Nasional (UN), Pasalnya, Dari Daftar Nama Tetap
(DNT) yang disediakan untuk PKBM Masumai sakti berjumlah 22 orang dan PKBM
Tantan Batuan 21 orang.
Didalam pelaksanaan UN, PKBM Masumai
sakti diikuti 9 orang peserta sementara PKBM Tantan Batuah diikuti 10 peserta.
Saidina mengaku jumlah tersebut tidak sesuai dengan DNT peserta ujian paket
yang telah ditetapkan pusat.
Ketua Pelaksana ujian Paket B, Saidina
Umar mengatakan pelaksanaan ujian paket B di kawasannya diikuti dua PKBM yakni
PKBM Masumai Sakti Kecamatan Batang Masumai dan PKBM Tantan Batuah Kecamatan
Nalo Tantan.
‘’Ada dua PKBM gabung ikuti ujian paket
B disini dan jumlah DNT yang telah ditetapkan oleh pusat, PKBM Masumai Sakti
berjumlah 22 orang dan PKBM Tantan Batuah 21 orang sehingga jumlahnya 43 orang
peserta. Namun yang hadir hanya 19 orang peserta,” tuturnya.
Dikatakannya, pihak PKBM dan panitia
penyelenggara telah berupaya mendatangi peserta untuk mau mengikuti ujian paket
B tersebut. Namun tidak diindahkan.
‘’Kita telah himbau bahkan kami susul ke
rumah mereka untuk mau mengikuti ujian ini. Tapi memang mereka tidak mau dengan
alasan bermacam-macam, jadi kita tidak bisa berbuat banyak,” tambahnya.
Berkaitan dengan sistim dan berkas ujian
yang sama dengan umum yakni 20 paket soal ditambah pengawasan ketat. dia
mengaku cukup khawatir dengan tingkat kelulusan peserta. Pasalnya, Saidina yang
juga menjabat sebagai ketua PKBM Masumai Sakti ini mengatakan kesiapan peserta
dalam menghadapi ujian dengan sistim semacam ini masih minim.
Diungkapkannya, seharusnya ada perbedaan
antara ujian umum (Sekolah) dengan ujian paket B karena durasi kegiatan belajar
mengajar diantara keduanya cukup jauh berbeda.
‘’Jika sekolah umum pelaksanaan belajar
mengajarnya masuk tiap hari, namun kami belajarnya hanya dua kali seminggu,”
ungkapnya.
Sementara itu, perwakilan PKBM Tantan
Batuah, Sarbaini juga mengatakan hal senada. Menurutnya dengan sistim ujian itu
akan mempersulit kelulusan peserta.
‘’Kita pesimis peserta banyak yang
lulus. Tapi harapan kita tentu saja peserta lulus semuanya,” pungkas Sarbaini.(top)
0 komentar:
Posting Komentar