EVALUASI : Dua orang guru SMAN 6 Saat Mengevaluasi Hasil Jawaban Tes PSB. |
BANGKO-Tes seleksi Penerimaan
Siswa Baru (PSB) tahun ajaran 2013/2014 di Merangin diikuti oleh ribuan siswa
SMP dan SMA. Tidak terkecuali di SMAN 6 Merangin yang terletak di kecamatan
Nalo Tantan.
Kepala SMAN 6 Merangin, Abdul Gafar
mengatakan ada 255 orang siswa baru yang mengikuti tes disekolahnya. Sementara
pihak sekolah hanya menyediakan jumlah kursi sebanyak 224 untuk mengisi tujuh
ruang kelas.
‘’Sebenarnya kami menyediakan delapan
ruang kelas. Tiap kelas berisi maksimal 32 orang siswa. Namun dari delapan
kelas itu ada satu kelas yang dikhususkan bagi siswa baru jalur prestasi,”
katanya, Kamis (27/6) kemarin.
Dia menjelaskan total keseluruhan kuota
kursi yang dipersiapkan pihak sekolah adalah 256 orang siswa baru untuk mengisi
delapan kelas tersebut. Namun karena satu kelas diperuntukkan bagi jalur prestasi
maka ada dari delapan kelas berkurang menjadi tujuh kelas.
‘’Jalur prestasi siswa nya sudah ada.
Jadi dari 255 orang siswa baru yang mengikuti tes seleksi PSB pada hari ini
(kemarin,red) akan ada 31 orang siswa atau satu lokal yang tidak bisa kami
terima karena keterbatasan ruang kelas,” tuturnya.
Ketika ditanyakan adakah kemungkinan
siswa baru yang tidak lulus itu masih bisa diterima pihak sekolah dengan solusi
membayar uang bangku sendiri, Abdul Gafar menepisnya. Menurutnya jika hal itu
terjadi maka akan berimbas pada kualitas ilmu pendidikan yang akan diterima
siswa.
‘’Kami patuhi maksimal 32 orang siswa
dalam satu kelas. Angka itu merupakan standar proses kegiatan belajar mengajar
(KBM). Jika terlalu banyak maka dikhawatirkan proses KBM nya tidak maksimal,”
ujarnya.
Sementara itu bagi siswa yang tidak
lulus seleksi di SMAN 6, Abdul Gafar menyatakan pihaknya akan mengarahkan siswa
tersebut ke sekolah lainnya. ‘’Bukan bermaksud menganggap sekolah lain itu
sekolah buangan. Tapi kami akan mengarahkan siswa yang tidak lulus sesegara
mungkin mendaftarkan diri disekolah lainnya,” ungkapnya.
Gafar juga menginformasikan evaluasi
hasil tes seleksi PSB berlangsung objektif. Yang mana guru tidak diperkenankan
melihat atau membaca nama siswa peserta seleksi. Hal itu untuk menghindari
terjadinya praktik nepotisme atau dugaan lain yang negatif.‘’Penilaian
berlangsung objektif sesuai dengan jawaban yang ada diberkas lembar tes
peserta. Para guru dilarang keras merekayasa nilai peserta,” pungkasnya.(top)
0 komentar:
Posting Komentar